Bandung – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil resmi dilantik Atalia Ridwan Kamil menjadi Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jawa Barat tepat pada peringatan Hari Pelantikan dilaksanakan Youth Center Arcamanik, Jalan Pacuan Kuda No 140 Kota Bandung, Selasa (10/11/2020).
Kak Atalia dilantik sebagai Ketua Kwarda Jabar periode 2020-2025 di Youth Center Arcamanik, Kota Bandung oleh Gubernur Jabar selaku Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida). Acara pelantikan dihadiri lebih dari 230 orang dengan menerapkan protokol COVID-19.
Dengan dilantiknya Atalia, sebanyak 4,5 juta pramuka se-Jawa Barat (Jabar) resmi memiliki nakhoda baru. Bu Cinta pun tercatat sebagai perempuan pertama yang menjabat ketua Kwarda di Jawa Barat.
Ada dua sesi pelantikan yang dilakukan berurutan. Sesi pertama pelantikan jajaran mabida oleh Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Mabida berisi para pejabat eselon II Pemerintah Daerah Provinsi Jabar, unsur Forkopimda, serta lembaga lain.
Kak Atalia Kamil terpilih
Kak Atalia Praratya Kamil terpilih sebagai Ketua Kwarda Jabar periode 2020-2025. Istri Gubernur Jawa Barat terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Daerah (Musda) XIV Tahun 2020 Pramuka Jawa Barat di Bogor Raya Lakeside, Kota Bogor, Rabu (7/10/2020) silam.
Dalam musda di Kota Bogor 6-7 Oktober 2020, Kak Atalia terpilih sebagai ketua kwarda baru menggantikan Dede Yusuf yang telah menjabat dua periode. Atalia adalah ketua baru yang ke-13 dan perempuan pertama.
Pada 2017, Jabar pernah mencatat sebagai provinsi dengan anggota pramuka terbesar di Indonesia. Kala itu tercatat sekitar 6,1 juta anggota pramuka tersebar di 27 kwartir cabang. Sekitar 5,8 juta anggota merupakan siswa sekolah, dan 323 ribu anggota dewasa.
Kini, dengan jumlah 4,5 juta anggota, Atalia bertekad mengembalikan Gerakan Pramuka di Jawa Barat menjadi yang terdepan di Indonesia. Kehadirannya harus benar-benar dirasakan masyarakat terutama saat pandemi COVID-19.
Kak Atalia dan jajarannya menggulirkan visi Pramuka Jabar Juara Lahir Batin. Ada enam misi yang dicanangkan.
Pertama, memperkuat marwah pramuka pembentukan karakter, akhlak, dan budi pekerti. Kedua, inventarisasi dan optimalisasi aset pramuka. Ketiga, internalisasi semangat silih asih, asah, asuh dengan mengedepankan kepentingan organisasi di atas kepentingan pribadi.
Keempat, adaptasi gerakan pramuka pada situasi kekinian. Kelima, meningkatkan kolaborasi dengan akademisi, bisnis, komunitas, pemerintahan, serta media. Keenam, berperan aktif menjawab masalah bangsa.