Way Kanan – Edward Antony, Wakil Bupati Way Kanan, mengajak segenap jajaran anggota pramuka agar dapat berubah sesuai dengan perkembangan lingkungan strategis dan menjadikan Gerakan Pramuka sebagai organisasi pembelajar. Hal itu disampaikan saat pembukaan bakti pramuka Universitas Lampung (Unila) di Kampung Kotaway, Kecamatan Kasui, Kamis(15/9/2016).
Edward Antony menyampaikan mengingat lahirnya Gerakan Pramuka pada tahun 1961 lalu, yang menggabungkan lebih dari 60 organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia, sungguh merupakan suatu peristiwa sejarah yang amat mendasar dan monumental. Dengan lahirnya Gerakan Pramuka tersebut, berarti cita-cita untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan antarwarga dan masyarakat kepanduan di Tanah Air, yang sebenarnya telah dimiliki jauh sebelumnya. Bahkan, dapat dikatakan sejak awal munculnya gerakan kepanduan di Indonesia pada tahun 1912, akhirnya dapat diwujudkan serta berhasil menjadi kenyataan.
“Saya sangat memahami bahwa gerakan pramuka kini masih dalam proses transisi dari organisasi statis dan eksklusif menjadi sebuah organisasi yang terbuka dengan pembaruan,” kata Edward Antony yang membacakan sambutan Bupati Way Kanan Raden Adipati Surya.
Artinya gerakan pramuka sebagai organisasi hendaknya dapat berubah dengan memperhatikan keadaan internal dan lingkungan eksternal yang sangat cepat berubah. Dalam paradigma baru organisasi bahwa bila organisasi mau maju, harus berubah.
Pembinaan pramuka penegak dan pandega dikelompokkan menjadi tiga kegiatan, yaitu kegiatan bina diri, kegiatan bina satuan dan kegiatan bina masyarakat. Fokus dari kegiatan ini adalah kegiatan bina masyarakat yang mana pembinaannya menitikberatkan terhadap jiwa kepemimpinan dan keterampilan pembangunan masyarakat, serta darmabakti kepada bangsa dan negara.
Untuk itu, melalui kegiatan bina masyarakat ini pramuka penegak dan pandega diharapkan dapat meningkatkan kepekaan dan partisipasinya dalam program pemberdayaan masyarakat, ungkapnya.