Minggu, 24 September 2023
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Login
  • Register
Scout.ID
Posting
  • Warta Kita
  • Jejak Pramuka
  • Scout Face
  • Pesona Indonesia
No Result
View All Result
Scout.ID
Posting
  • Warta Kita
  • Jejak Pramuka
  • Scout Face
  • Pesona Indonesia
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
Scout.ID
No Result
View All Result
Home Artikel Catatan

Belajar Antisipasi dan Siaga Bencana Alam dari Kebiasaan Orang Jepang

Ilham Sobirin by Ilham Sobirin
18 Oktober 2019
in Catatan
927
belajar dari jepang menghadapi bencana
273
SHARES
996
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Gempa bumi 7,4 skala Richter di Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018) silam menjadi sorotan dunia. Gempa yang diikuti gelombang tsunami itu menyisakan duka bagi banyak manusia. Berita tersebut tersebar ke seluruh dunia, termasuk Jepang.

Di tempat kerja saya, beberapa teman menanyakan tentang keluarga dan keadaan gempa di Indonesia. Alhamdulillah, saya katakan keluarga saya aman.

Waspada siap-siaga sebelum terjadi bencana

Selama 6 bulan di Jepang, saya mengalami beberapa bencana alam besar seperti gelombang panas, gempa, dan badai. Sekali lagi ingin saya katakan, Alhamdulillah saya selamat. Ada beberapa hal yang saya salut dari Jepang tentang antisipasi bencana yang dilakukan.

1. Rambu-rambu bencana

Saya kurang paham apakah semua Jepang memiliki banyak rambu bencana atau di tempat tinggal saya saja. Tapi jika ingin dibandingkan dengan di Indonesia dan saya ambil contoh Pangandaran, saya merasa jumlah rambu dan kejelasan informasi rambunya masih bagus di Jepang. Di tempat tinggal saya, hampir setiap sudut jalan ada rambu kemana kita harus berlari seandainya terjadi tsunami (karena tempat tinggal saya di pantai). Rambu tersebut disertai berapa jarak tempuh, arah, dan ketinggian lokasi kita

2. Desain rumah

Ini yang paling menarik. Jepang negara maju. Tapi kalau main ke Jepang, jarang sekali rumah pribadi yang dibangun dengan beton dan bertingkat di atas dua tingkat. Umumnya rumah di Jepang terbuat dari kayu. Alasannya karena masyarakatnya sadar bahwa gempa sering terjadi. Nah ini yang jarang ditemui di Indonesia yang sama-sama berada di ‘Cincin Api Pasifik’.

3. Pemberitahuan dari instansi setempat

Ini mungkin kaya spiker besar yang dipasang di penjuru kota. Nah ini fungsinya untuk pemberitahuan kalau ada bencana yang dapat diprediksi seperti temperatur tinggi atau badai yang mengarah ke daerah kita. Ini sangat membantu. Di Indonesia mungkin ada masjid yang biasa lakukan ini, tapi saya rasa di Jepang lebih menggelegar suaranya dan terdengar di sudut kota sebelah manapun.

Topik Terkait

Kepala SDN 1 Cisayong memberikan sambutan di hadapan orang tua/wali siswa dan komite sekolah.

Ekstrakurikuler Pramuka Semakin Giat Prestasi Siswa Membaik

21 Juni 2023
Tanda Kecakapan Umum

Tanda Kecakapan Umum Dalam Gerakan Pramuka

23 Juni 2023
Cara pemakaian setangan leher yang benar pada seragam Pramuka

Setangan Leher Tanda Pengenal Gerakan Pramuka

15 Juni 2023
Perjusa Gudep Majapahit Lepas 500 Ekor Burung

Perjusa Gudep Majapahit Lepas 500 Ekor Burung

5 Maret 2023
pramuka kreator berita positif

Pramuka Penggalang MTs Ma’arif NU 2 Cilongok Dibekali Ilmu Jurnalistik

11 Februari 2023
Pramuka SMA Negeri 16 Palembang

SMA Negeri 16 Palembang Terapkan Latihan Pramuka Sistem Blok

12 Juli 2023

4. Pendidikan (siaga) bencana

Anak sd di Jepang pinter-pinter kalau tentang antisipasi bencana, ini juga yang membuat orang-orang Jepang jarang panik kalau ada bencana. Anak TK di Jepang juga sudah tahu kalau gempa ya lari ke bawah meja. Beberapa kali saya alami kejadian gempa di Jepang, saya tidak pernah melihat mereka heboh.

Segera mengondisikan diri setelah terjadi bencana

Setiap orang akan mendapatkan notifikasi sms bencana dari provider-nya dan dapat melakukan konfirmasi status keadaan kita untuk dikirimkan ke keluarga kita. Ini layanan gratis dari provider. Pemeritahuan gempa ini terjadi jika berada di kisaran 6 SR. Konfirmasinya bisa “saya butuh bantuan”, “saya aman”, atau “saya di tempat evakuasi”.

1. Hormati privasi korban dan keluarganya

Kalau lihat bencana gempa di Osaka bulan yang lalu, proses evakuasi benar-benar dijaga ketat, bahkan media pun tidak diizinkan masuk ke area evakuasi. Mayat yang dibawa pun ditutup dengan terpal besar setinggi manusia yang membarikade proses pengangkutan. Mungkin tujuannya menjaga privasi dan menghormati para korban agar tidak menimbulkan trauma.

2. Bersikap dewasa, utamakan kepentingan bersama

Baru kemarin banget saya mengalami badai. Keesokan harinya sebagian kota mengalami padam listrik. Lampu merah padam. Saya melihat kedewasaan dari para pengendara, mereka antri dalam melewati perempatan yang sedaang tidak ada polisi. Saya benar-benar salaut dengan kedewasaan para pengendara.

3. Safety first

Saat terjadi badai, pabrik tempat saya bekerja berhenti beroperasi untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Tempat saya mengutamakan safety first sekalipun orderan menumpuk.

Di Jepang, manajemen bencana terintegrasi mulai dari lini pemerintahan sampai rumah tangga. Setiap orang diwajibkan paham terhadap apa yang harus ia lakukan sebagai bagian masyarakat setempat demi keselamatan terhadap bencana.

Beberapa hal di atas sebagian besar tidak aneh bagi kita orang Indonesia. Tapi saya yakin secara keseluruhan masih jarang diimplementasikan di Indonesia. Saya harap kita selalu siaga terhadap bencana yang akan dating tiba-tiba. Di Jepang hampir seluruh poin di atas menjadi fokus setiap orang.

Turut berduka atas seluruh korban yang terjadi di Sulawesi, semoga diberikan ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan.

Ilham Sobirin

Ilham Sobirin

Si Bolang dari Bandung, anggota Pramuka ITB, sekarang tinggal di Jepang.

Informasi Lainnya

Ilustrasi Kesalahan Berulang di Hari Pramuka
Catatan

Kesalahan Berulang di Hari Pramuka

by Yamadipati
2 September 2023

Akhir kata, Yamadipati ingat satu ungkapan bijak dari Sahabat Rasulullah, Ustman bin Affan ; "Di antara pendosa, Ia yang paling...

Read more
Pramuka wadah tumbuhkan cinta tanah air.

Pramuka Wadah Tumbuhkan Cinta Tanah Air

17 Agustus 2022
Save the children.

Save the Children Beri Edukasi Hak Anak

17 Agustus 2022
permainan nusantara

Perkuat Silaturahmi Melalui Permainan Persaudaraan

15 Agustus 2022
Tim pengibar bendera Jamnas XI.

Dramatis, Tali Bendera Putus Saat Pengibaran Bendera Jamnas XI 2022

17 Agustus 2022
Pramuka di Sekolah Sangat Mendukung Pendidikan Karakter

Pramuka di Sekolah Sangat Mendukung Pendidikan Karakter

12 Juli 2023
Perjalanan Malam dari Tasikmalaya ke Jakarta dengan Bus Eksekutif Primajasa

Perjalanan Malam dari Tasikmalaya ke Jakarta dengan Bus Eksekutif Primajasa

26 Maret 2022
50 Persen Perempuan Indonesia Beranggapan Cantik Berarti Merasa Bahagia, Apa Alasannya?

50 Persen Perempuan Indonesia Beranggapan Cantik Berarti Merasa Bahagia, Apa Alasannya?

20 Oktober 2021

Ini Asumsi Umum Milenial dan Gen Z Tentang Investasi Saham

19 Oktober 2021

Paling Sering Dibaca

Fenomena Phubbing Merusak Hubungan Sosial

Fenomena Phubbing Menggeser Kehadiran Manusia

2 September 2023
Ilustrasi Kesalahan Berulang di Hari Pramuka

Kesalahan Berulang di Hari Pramuka

2 September 2023
  • Redaksi
  • Info Iklan
Call us: +62 816 627 811
media@scout.id

© 2015-2023 Scout.ID | PT Dexpert Corp Indonesia

No Result
View All Result
  • Warta Kita
    • Berita Indonesia
    • World Scouts
    • Kwarnas
  • Scouts Face
    • Pembina Kita
    • Pramuka Pintar
    • Tokoh Pramuka
  • Artikel Pramuka
    • Daily Tips
    • Pictures
  • Pesona Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • Cakrawala
    • Faviconic
  • Agenda & Promosi
    • Promo & Jualan
    • Resensi
  • Redaksi Scout.ID
    • Tim Redaksi
    • Konten & Penulisan
    • Kebijakan Privasi
  • Scout.ID Store

© 2015-2023 Scout.ID | PT Dexpert Corp Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In