Kegagalan demi kegagalan merupakan bagian dari sejarah perkembangan pesawat terbang.
Manusia tidak pernah berhenti membuat “burung besi” yang bisa mengangkut banyak penumpang dan terbang jauh lebih cepat, nyaman, dan aman. Berikut ini adalah sejarah perkembangan pesawat terbang.
Biplan
Didorong oleh keberhasilan Zeppelin terbang dengan mesin dan kemudi, Orville dan Wilbur Wright, dua bersaudara dari Amerika Serikat, merancang sebuah pesawat sayap kembar dengan mesin setara dengan 12 tenaga kuda. Mereka menyebutnya Pamflet. Wright mengundang pers dan masyarakat umum untuk menyaksikan uji terbang pada 17 Desember 1903 di bukit Kitty Hawk. Dengan pilot berbaring di bawah sayap, pesawat itu mampu terbang setinggi 36 meter selama 12 detik. Keberhasilan ini dianggap sebagai tonggak baru dalam pengembangan pesawat bersayap dengan mesin di “flight-heavier-than-air”.
Sayap Tetap
Sebuah makalah tentang konsep pesawat modern sayap tetap diterbitkan di Jerman pada tahun 1904. Karya Profesor Ludwig Prandtl dianggap sebagai tonggak baru dalam teknologi aerodinamika (ilmu yang berhubungan dengan gesekan udara pada benda padat). Fixed-wing adalah konsep yang memungkinkan pesawat terbang tanpa menggerakkan sayapnya karena mampu menyeimbangkan gesekan udara. Dengan teknologi ini, pesawat memiliki daya angkat yang lebih kuat.
Triplane
Empat tahun setelah publikasi tulisan Prandtl, pesawat bersayap tiga diperkenalkan di Prancis. Penambahan satu sayap dimaksudkan untuk menambah tenaga dan mempermudah pengendalian. Sayangnya, ketika diterapkan dalam Perang Dunia I, teknologinya tidak membantu. Hal itu membuat pilot kesulitan untuk bermanuver. Hanya dua jenis pesawat bersayap tiga yang diproduksi untuk Perang Dunia I. Pesawat bersayap ganda lebih diminati karena kelincahannya.
Hidrasi Fabre
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, pesawat bermesin satu sayap mampu lepas landas dari permukaan air pada tahun 1910. Pesawat ini disebut Fabre Hydravion, diambil dari nama pembuatnya, Henri Fabre. Pada saat yang sama, Eardley Billing memperkenalkan mesin simulasi pesawat pertama. Dengan alat ini, seseorang tidak perlu langsung terbang sambil belajar mengendalikan pesawat.
Boeing 247
Berakhirnya Perang Dunia I membuat teknologi pesawat terbang berkembang pesat, terutama pesawat yang berpenduduk lebih dari dua orang. Boeing, produsen pesawat Amerika, memperkenalkan pesawat penumpang komersial pertama pada tahun 1933. Dua pilot diminta untuk mengambil dan mendaratkan pesawat ini. Pesawat ini bermesin ganda dengan sayap tunggal. Meski begitu, pesawat ini mampu menampung 10 orang.
Heinkel HE 178
Sampai tahun 1937, semua pesawat modern masih menggunakan baling-baling meskipun mesin jet ditemukan pada tahun 1930 oleh Frank Whittle, seorang Inggris. Pada tahun 1937, pesawat bermesin jet mulai dikembangkan. Dua tahun kemudian, pesawat bermesin jet bisa terbang. Penggunaan mesin jet mengubah bentuk sayap. Sayap tidak lagi berbentuk persegi panjang. Sedikit oval di ujung dan terletak tepat di bawah atau di bawah badan pesawat. Pesawat itu dikenal sebagai Heinkel HE 178.
Supersonik
Pesawat ini mampu terbang lebih cepat dari kecepatan suara. Bell X1 menjadi pesawat supersonik pertama. Penerbangan perdananya terjadi pada 14 Oktober 1947 oleh Chuck Yeager, seorang pilot Amerika. Pesawat supersonik paling terkenal adalah Concorde, perusahaan patungan antara Inggris dan Prancis.
Pesawat Jet Komersial
Setelah Perang Dunia II, Inggris mengembangkan pesawat jet untuk tujuan komersial. Dengan dukungan perusahaan manufaktur pesawat, De Havilland, Inggris berhasil membuatnya. Komet De Havilland, demikian nama pesawat itu, pertama kali terbang pada Juli 1949 dari London ke Afrika Selatan.
Fokker 28
Pesawat ini menjadi tulang punggung penerbangan regional (jarak pendek dan menengah dengan kapasitas 35-100 penumpang) di Indonesia sejak tahun 1971. Diterbangkan pertama kali pada 9 Mei 1967, pesawat ini dengan cepat menarik perhatian masyarakat. Beberapa maskapai dunia meminatinya, termasuk Garuda Airways. Fokker 28 dinilai sesuai dengan karakter lapangan terbang di Indonesia yang belum sepenuhnya beraspal. Pesawat ini terakhir mengudara di Indonesia pada tahun 2001.
Boeing 747
Melihat kesuksesan Fokker Aircraft Company, Boeing pun tak mau kalah. Pada tahun 1969, pesawat penumpang terbesar di dunia diperkenalkan. Dengan panjang 70 meter dan lebar 59 meter, pesawat ini disebut jumbo jet. Pesawat penumpang ini terbagi menjadi dua deck/lantai. Dengan kapasitas 400 penumpang, 747 tetap menjadi pesawat penumpang terlama.
Airbus A380
Sebagai musuh Boeing, Airbus tak mau kalah. Setelah memproduksi B-707 terbesar di eranya pada tahun 1969, Boeing memproduksi B-747 pada tahun 1970 yang bahkan lebih besar dan menjadi pesawat komersial terbesar dalam sejarah hingga tahun 2005. Setelah itu Airbus memproduksi A380 raksasa yang versi standarnya memiliki 854 kursi penumpang. atau 525 kursi. penumpang jika dirancang untuk tiga kelas: eksekutif, bisnis, dan ekonomi.