Bandung – Search and Rescue atau disingkat SAR, merupakan kegiatan dan usaha mencari, menolong, dan menyelamatkan jiwa manusia yang hilang atau dikhawatirkan hilang atau menghadapi bahaya dalam musibah-musibah kebencanaan.
SAR merupakan upaya kemanusiaan yang dilakukan secara suka rela dan tanpa pamrih dan merupakan kewajiban moril bagi setiap individu yang terlatih khususnya dalam kepramukaan untuk melakukan pertolongan terhadap korban musibah secara cepat, tepat dan efisien dengan memanfaatkan sumber daya atau potensi yang ada.
“Kita berharap dengan dilaksanakan diklat SAR angkatan ke delapan belas ini lebih meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam bidang SAR bagi para anggota Pramuka khususnya penegak-pandega,” ujar Seskretaris Kwarcab Kota Bandung, Taufik Hidayat dalam upacara pelepasan peserta Diklat SAR angkatan XVIII tahun 2019 di Taman Pramuka, Jl. RE.Martadinata 157 Bandung, Senin (24/6/2019).
Mulai dari 24-30 Juni 2019, selama satu minggu penuh, sekitar 20 anggota pramuka penegak-pandega baik dari kota Bandung maupun luar kota Bandung akan mengikuti kegiatan yang dipusatkan di daerah Barubereum, kaki gunung Manglayang Jawa Barat.
Menurut kak Taufik, pelatihan peminatan SAR harus sesuai dengan pola dan mekanisme dan pembinaan penegak-pandega.
“Setelah mengikuti diklat, diharapkan dapat diaplikasikan dalam kegiatan-kegiatan selanjutnya di unit SAR. Namun harus tetap aktif di gugus depan masing-masing,”jelas kak Taufik.
Selain itu, kemampuan SAR yang dimiliki setiap anggota pramuka tidak hanya berguna di hutan, gunung, sungai dan alam bebas saja.
“Kemampuan SAR yang dimiliki setiap anggota pramuka harus mampu menanggulangi permasalahan bencana di daerah perkotaan seperti banjir, gempa, kebakaran dan sebagainya,”lanjut kak Taufik.
fokus pada E-SAR
Setelah Sembilan tahun fakum Unit SAR Kwarcab Kota Bandung kembali aktif dan berupaya meningkatkan dan mengembangkan kemampuan dan keterampilan para anggotanya.
“Materi yang diberikan dalam diklat angkatan ke delapan belas ini lebih fokus pada eksplorasi SAR atau teknik-teknik pencarian korban di alam bebas,”ujar Komandan Unit SAR Kwarcab Kota Bandung, Irpan Irawan.
Dalam Diklat ini para peserta diberikan juga teknik survival atau teknik hidup di alam bebas.
“Target dari kegiatan ini, lebih jauh para peserta akan dapat wawasan dan keterampilan tentang SAR dan teknik survival dalam ruang lingkup kepramukaan,” harap kak Irpan.
Salah satu peserta putri, Kayla Resti dari SMAN 2 Bandung, menyatakan bahwa dengan mengikuti kegiatan ini secara pribadi akan mendapatkan menfaatnya.
“tujuan saya ikut diklat ini, bisa nambah wawasan dan keterampilan juga nambah teman. Kalau persiapannya sudah lama seperti fisik, mental dan alat perbekalan yang perlu dibawa,” ucap Kayla.
Sumber: Benny K/ Scout.ID/BSN