Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, kita seringkali terlalu terpaku pada layar gadget kita, mengabaikan kehadiran orang-orang di sekitar kita. Ini adalah perilaku yang disebut “phubbing,” yang secara harfiah berarti “PHONE and SNUBBING.”
Phubbing adalah tindakan seseorang yang terlalu asyik dengan gadgetnya sehingga mengabaikan orang-orang di sekitarnya. Ini adalah fenomena yang sudah sangat umum, bahkan telah diresmikan dalam kamus bahasa Inggris di berbagai negara.
Asal Mula Phubbing
Sebelas tahun silam, tepatnya pada bulan Mei 2012 para ahli bahasa, sosiolog, dan budayawan berkumpul di Sidney University.
Hasil pertemuan tersebut melahirkan satu kata baru dalam tata bahasa Inggris. Kata tersebut adalah Phubbing yaitu sebuah tindakan seseorang yg sibuk sendiri dengan gadget di tangannya, sehingga ia tidak perhatian lagi kepada orang yg berada di dekatnya.
Kata “Phubbing” pertama kali diciptakan oleh Alex Haigh, seorang peneliti asal Australia. Ia menemukan bahwa perilaku ini semakin merajalela di masyarakat, terutama dalam interaksi sehari-hari. Kita melihat contoh-contoh phubbing di berbagai situasi, mulai dari saat berbicara dengan petugas teller di bank hingga ketika makan berdua dengan pasangan di restoran. Gadget kita menjadi penyebab kita menjadi “Phubbers” sejati, yang selalu tergoda untuk memeriksa pesan atau notifikasi yang masuk.
Karena sudah menjadi fenomena yg sangat umum, dunia sampai memerlukan sebuah kata khusus untuk penyebutannya. Kini kata phubbing secara resmi sudah masuk dalam Kamus Bahasa Inggris di berbagai negara.
Phubbing di Indonesia
Meskipun fenomena phubbing telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, Bahasa Indonesia belum memiliki kata serapan untuk menyebutnya. Namun, kita seringkali melakukan phubbing tanpa sadar. Misalnya saat berbicara dengan petugas teller bank, tangan kita sambil memainkan gadget, ketika sedang menemani anak-anak mengerjakan tugas sekolah atau saat berkumpul dengan teman-teman.
Menghormati Orang Lain dalam Era Digital
Saatnya kita menyadari pentingnya menghormati orang-orang di sekitar kita. Phubbing dapat membuat mereka merasa terabaikan dan tidak dihargai. Meskipun teknologi adalah bagian penting dari kehidupan kita, kita perlu belajar untuk mengendalikannya agar tidak memisahkan kita dari orang-orang yang kita cintai.
Seiring dengan berkembangnya kampanye anti-phubbing, mari kita introspeksi diri dan berusaha mengurangi phubbing sebisa mungkin. Ini bukan berarti kita harus berhenti menggunakan HP, tetapi kita dapat lebih sadar akan kehadiran orang-orang di sekitar kita dan memberikan mereka perhatian yang pantas mereka terima. Kita bisa melakukan hal-hal sederhana seperti meninggalkan gadget saat berbicara dengan seseorang atau saat makan bersama. Mari hargai sopan santun dalam interaksi kita dengan orang lain.
Terakhir, ingatlah bahwa handphone yang kita miliki adalah alat yang seharusnya menghubungkan kita dengan dunia, bukan memisahkan kita dari orang-orang yang kita cintai. Mari jadikan teknologi sebagai alat yang memperkaya kehidupan kita, bukan sebagai penghalang dalam menjalin hubungan sosial.