Bandung – Banyak hal yang harus dibenahi di sekolah agar kegiatan Kepramukaan bisa menarik minat para peserta didiknya. Tentunya peran Pembina Pramuka harus menciptakan motivasi dan suasana latihan yang menarik, kekinian dan tidak monoton hanya berbasis Syarat Kecakapan Umum (SKU) atau Syarat Kecakapan Khusus (SKK).
Menyikapi hal ini, Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKM) 2 Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bandung mengadakan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) gelombang ke-2 2019 bagi para guru di lingkungan Madrasah Ibtidaiyah.
“Selama ini memang masih banyak para pembina pramuka kurang dalam hal materi kepramukaan. Karena itu dengan KMD ini, ditargetkan dapat meningkatkan kualitas materi kepramukannya khususnya di lingkungan Madrasah Ibtidaiyah.”ujar Waka Binawasa Kwarcab Kota Bandung, Dadan Rosadi di sela kegiatan KMD KKM Kemenag Kota Bandung, kampung Bambu, Padasuka Bandung, Sabtu (19/10/2019).
Kegiatan yang digelar dari 5-20 Oktober 2019 tersebut di hadiri pula Kepala Kemenag Kota Bandung, Dr. Yusuf ,M.Pd., dan diikuti sekitar 46 guru MI diantaranya dari kota Bandung dan perwakilan dari Garut, Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat.
“Target lainnya dari KMD ini, bagaimana para pembina pramuka khususnya di lingkungan Kemenag Kota Bandung dapat mengaplikasikannya dengan baik di sekolah masing-masing dan kedepannya mampu melanjutkan ke kursus mahir lanjutan sesuai golongannya.”lanjut kak Dadan.
Ijasah KMD di berikan setelah lulus narakarya
Tidak serta merta para guru ini usai mengikuti KMD langsung mendapatkan ijazah pembina. Mereka selanjutnya harus menempuh narakarya di sekolah masing-masing.
“Setelah KMD, kita siapkan pelatih damping dari pusdiklatcab kota Bandung yang tujuannya mendampingi para peserta KMD ini menyelesaikan narakarya satu dan RTL di gugus depan masing-masing. Setelah dinyatakan layak lulus sesuai syarat, maka barulah mereka berhak mendapatkan ijazah KMD.” Ujar Pimpinan Kursus (Pimsus) KMD KKM 2 Kemenag Kota Bandung 2019, Deded S.
Sementara para guru ini oleh Pusdiklatcab Kota Bandung di berikan surat keterangan telah mengikuti KMD.
“Kita menggunakan metode kurikulum kepramukaan 70 jam, yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan wawasan serta kualitas para guru MI dalam membina pramuka.” Lanjut kak Deded
Salah satu peserta putri, Novi Mudriani dari MI Insan Madani Bandung berharap hasil KMD ini benar benar dapat diaplikasikan dengan baik di sekolah dan manfaat bagi peserta didik.
“Selama ini kami masih kekuarangan mengenai materi kepramukaan dan apa saja yang harus dipersiapkan ketika akan membina. Dengan KMD ini kami harap bisa menambah wawasan materi pramuka.” Harap Novi dari regu Kartini yang berjumlah 9 orang.
Sumber : Binawasa Kwarcab Kota Bandung/ Andri/ Benny K/ Scout.ID/ BSN