Sumedang – Muhammad Yusuf, seorang petani dari kelompok petani hutan Manglayang, mengelola kebun kopi di Kampung Garung, Desa Cilengkrang, Kabupaten Bandung beserta rekannya mengisi salah satu education district di acara Raida Jabar 2024.

“Tanaman kopi Arabica yang ditanam di ketinggian 800-1400 mdpl memiliki karakter rasa asam yang khas, berbeda dengan robusta yang budidaya nya di ketinggiaan 0-600 mdpl yang rasanya hanya pahit saja,” Katanya.
Berbagai metode pengolahan seperti kopi natural, honey, dan wine menambah variasi cita rasa, yang berdampak pada harga jual.

Dengan lahan satu hektar dan jarak tanam 2×2,5 meter, petani dapat menghasilkan hingga 4 ton kopi dalam setahun. Jika dijual dalam bentuk gelondongan, pendapatan mencapai sekitar 52 juta rupiah per tahun.
“Petani juga mulai mengolah kopi menjadi bubuk berkualitas tinggi, yang diekspor ke Jepang dan dipasarkan dalam bentuk sachet “, pungkasnya.