Kabupaten Bandung Barat – Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Bandung mengadakan Kursus Mahir Lanjutan (KML) bagi pembina Pramuka yang ada di 30 kecamatan.
Kegiatan KML tahun 2018 tersebut berlangsung di beberapa tempat sepanjang bulan Oktober 2018 dan diikuti sebanyak 67 orang pembina pramuka dari golongan Siaga, Penggalang, dan Penegak.
Kepala Pusdiklatcab Kota Bandung, Hendro Prakoso mengatakan bahwa tujuan dilaksanakannya KML adalah untuk meningkatkan kemampuan para pembina pramuka di gugus depan, sebab peranan pembina Pramuka sangatlah penting, sehingga para pembina Pramuka perlu selalu meningkatkan kemampuan dan keterampilannya.
“Kegiatan KML ini dilaksanakan agar setiap pembina pramuka mampu mengelola satuannya masing-masing sesuai dengan perkembangan zaman “ ujar Kak Hendro di sela kegiatan Gladi Tangguh peserta KML 2018 di Buper Panyawangan Bandung, Ka. Bandung Barat, Sabtu (5/1/2019).
Kegiatan Gladi Tangguh ini berlangsung dari 4-6 Januari 2019 dengan menggunakan metode safari camp.
“Sedikit berbeda dengan KML pada umumnya, khusus di kota Bandung kita adakan gladi tangguh dan tambahan bekal pengetahuan buat pembina misalnya vertical rescue,” jelas kak Hendro.
Sementara, Pinsus Golongan Siaga, kak Rusmiati mengatakan, pendidikan kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian kecakapan hidup dan melalui Pramuka dengan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan. Sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah sebagai upaya pengetahuan dan wawasan pembina Pramuka.
“Maka perlu pendidikan dan latihan khusus untuk meningkatkan kualitas para pembina sehingga dapat mengerti dan memahami bagaimana membian satuan dengan baik,” ujar kak Rus.
Dalam kegiatan gladi tangguh, para peserta diberi materi cara membuat bivak dan api secara sederhana serta beberapa maeti tambahan lainnya didampingi para pelatih dari Pusdiklacab Kota Bandung.
Kak Rus berharap peserta kursus untuk bersungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan.
“ Khususnya para pelatih siaga dalam memberikan materi sesuai dengan keperluan bagi pendidikan kepramukaan kesiagaan dengan lebih mengedepankan konsep di lapangan praktek daripada teori dan meningkatkan keterampilan pelatihan,” jelas kak Rus.
Sumber : Benny K/ Roni SF/ Scout.ID/BSN