Jakarta – Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Kementerian Luar Negeri dan KBRI di Korea Selatan untuk memonitor kontingen Indonesia yang dikirim ke Jambore Pramuka Dunia di tengah panas ekstrem yang melanda wilayah tersebut.
“Saya sudah perintahkan kepada Kementerian Luar Negeri kepada kedutaan kita untuk selalu memonitor, untuk selalu memantau,” kata Jokowi di Indonesia Arena, kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Senin (7/8/2023).
Kontingen Indonesia Aman
Jokowi mengatakan dari laporan Kemlu, sampai saat ini tidak ada hal yang membahayakan dari event pramuka se-dunia itu sehingga kontingen Indonesia harus dibawa pulang.
“Dan sampai saat ini tidak ada yang disampaikan itu membahayakan dan kita harus apa, membawa pulang kembali?” ujarnya.
Sebagai informasi, cuaca panas ekstrem tengah melanda Jambore Dunia di Korea Selatan. Banyak kontingen yang jatuh sakit akibat cuaca panas tersebut. Sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Singapura, dan Inggris pun memutuskan menarik kontingen mereka.
Tantangan Panas Ekstrem di Jamdun
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi sebelumnya mengungkap kondisi kontingen Indonesia di Jambore Pramuka Dunia di Korea Selatan. Ia mengatakan kontingen Indonesia dalam kondisi baik-baik saja.
Retno mengungkapkan ada 1.500 delegasi Indonesia yang ikut serta dalam Jambore Dunia.Menurutnya, KBRI Seoul sudah beberapa kali memastikan kondisi mereka.
“Saya terus melakukan komunikasi dengan KBRI kita yang ada di Seoul dan tim KBRI juga beberapa kali mengunjungi tempat Jambore. Jadi delegasi kita menurut KBRI Seoul jumlahnya ada sekitar 1.500,” ujarnya.
“Memang tantangannya berat sekali terutama dari sisi cuaca karena memang panas sekali dan dari waktu ke waktu saya terus pantau mereka melalui kedutaan kita di Seoul. Jadi alhamdulillah anak-anak dalam kondisi baik,” tambah Retno.
Retno mengakui cuaca yang sangat panas menjadi tantangan kontingen Indonesia yang ikut dalam event internasional tersebut. Namun, Retno sekali lagi memastikan mereka dalam kondisi baik.