Jakarta – Kwarnas dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengadakan Perkemahan Bakti Satuan Karya Pramuka Kalpataru dan Wanabakti (Pertikawan) Nasional di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur pada 18-25 November 2019. Kegiatan ini diikuti sekitar 3000 pramuka penegak dan pandega utusan kwartir daerah di Indonesia, (20/11/2019).
“Tujuan kegiatan ini sebagai wahana mengaplikasikan keterampilan dan memberikan kecakapan bagi anggota Satuan Karya (Saka) Wanabakti dan Kalpataru,” kata Roby Zulpandi, Ketua Dewan Kerja Penegak dan Pandega Nasional, sekaligus Penanggungjawab Sangga Kerja Pertikawanan Nasional 2019.
Mentri lingkungan hidup dan kehutanan membuka secara resmi
Saka Wanabakti dan Kalpataru adalah wadah pembinaan bagi pramuka penegak dan pandega yang memiliki minat di bidang ilmu pengetahuan-teknologi, dan kewirausahaan dalam pemanfaatan dan pelestarian sumber daya alam hutan dan lingkungan hidup.
Menurut rilis yang diterima scout.ID, Pertikawan Nasional 2019 dibuka secara resmi oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kak Siti Nurbaya Bakar. Tema Pertikawan 2019 adalah “Lestarikan Bumi, Sejahterakan Masyarakat” dan motonya “Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan” dengan slogan “Kreatif, Terampil, dan Gembira.”
Tiga output pertikawan
Selain itu, Pandega berusia 23 tahun, Roby Zulpandi menjelaskan tiga output bagi peserta setelah mengikuti Pertikawan 2019. Pertama, meningkat pengetahuan dan pemahaman di bidang isu-isu generasi milenial, pendidikan kepramukaan dan juga isu-isu global maupun lokal tentang lingkungan hidup dan kehutanan.
Kedua, berkembang sikap dan karakter positif, empati serta apresiasinya terhadap masalah dan jalan keluar penanganan isu-isu generasi milenial, pendidikan kepramukaan dan juga isu-isu global maupun lokal tentang lingkungan hidup dan kehutanan.
Ketiga, berkembang kemampuan dan keterampilannya didalam menghasilkan karya-karya yang bermanfaat, produktif dan solutif bagi penanganan isu-isu generasi milenial, pendidikan kepramukaan dan juga isu-isu global maupun lokal tentang lingkungan hidup dan kehutanan.
Diharapkan ciptakan lapangan kerja
Kegiatan ini menjadi salah satu ajang untuk mengembangkan dan berinovasi program kegiatan satuan karya maupun kegiatan individu dalam bidang “community development” berbasis lingkungan hidup dan kehutanan secara lestari dan bertanggungjawab.
“Para peserta diharapkan memiliki kemampuan berwirausaha dan menciptakan lapangan kerja dengan memanfaatkan era digital, potensi alam secara lestari dan bertanggungjawab. Menggunakan peningkatan ilmu pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diperolehnya untuk pengembangan dan inovasi pengelolaan serta program-program pembinaan Saka Wanabakti dan Saka Kalpataru di kwartir daerah dan cabang,” kata Kak Roby.
Kegiatan Pertikawanan tahun ini sangat beragam, Giri Wana Rally (di Taman Nasional Gunung Halimun Salak), kampanye ramah lingkungan berupa busana dari limbah, color dancemob, wirausaha pemuda, makanan sehat dan komestik aman, online shop, energi terbarukan, perlebahan, pengelolaan sampah plastik, karya ilmiah inovasi, penanaman pohon, aneka lomba bagi mileneal dan puluhan kegiatan bakti seperti pembuatan 3000 lobang biopori.
Tidak hanya itu, ada juga kegiatan wisata edukasi (Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan Taman Nasional Kepulauan Seribu, Kebon Raya Bogor, Puspitek Serpong, Universitas Indonesia dan IPB), dan karnaval di CFD Jalan Sudirman di “GNPDAS Jakarta Pertikawan Festival”.