Polutan adalah pencemar yang memang sudah melekat di daratan dan langit Indonesia. Gas-gas beracun yang dihasilkan dari kendaraan bermotor adalah salah satu polutan. Selain itu, kebakaran hutan yang melanda tidak dapat terhindarkan, sehingga polusi udara terus meningkat setiap tahunnya.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menghindari polusi udara yaitu dengan menggunakan masker. Namun, masker yang dijual di pasaran hanya dapat melindungi hidung dari partikel-partikel yang besar. Sehingga, partikel kecil tetap bisa masuk melalui hidung.
Masker oke, berbasis nano karbon
Masker anti polutan diciptakan oleh para peneliti dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Masker ini menggunakan teknologi nano, sehingga bisa mencegah partikel masuk ke dalam paru-paru.
Salah satu peneliti yang berperan dalam menciptakan masker anti polutan ini adalah Dr Kuwat Tryana. Dr Kuwat mempresentasikan penemuannya dalam International Conference on Science and Technology (ICST) di Yogyakarta, 2015.
Filter polyvinyl alcohol dan chitosan
Dr Kuwat membuat filter untuk nano membran yang berfungsi untuk menyaring polusi asap. Filter tersebut terbuat dari polyvinyl alcohol dan chitosan. Masker ini sudah melalui tahap pengujian untuk menguji seberapa jauh partikel asap yang lolos.
Setelah melalui pengujian dan perbandingan, masker biasa memungkinkan 70 persen partikel lolos terhirup masuk ke dalam paru paru. Sedangkan masker anti polutan ciptaan Dr Kuwat mampu mencegah partikel asap yang masuk kecuali molekul udara atau oksigen.
Mesin tisu membran
Kendala yang dihadapi dalam memproduksi masker anti polutan ialah terkait pengadaan mesin pembuat tisu membran partikel berukuran nano. Pengadaan mesin ini memang membutuhkan dana yang tidak sedikit, sehingga membutuhkan kebijakan dan bantuan dari berbagai pihak, khususnya pemerintah.
Gerakkan mengurangi polutan
Jika pencemaran sudah terjadi, memang sangat sulit untuk dikurangi dan dihindari. Salah satu caranya adalah, jangan sampai menambah polutan. Memang, untuk mencegah polusi yang masuk ke dalam tubuh adalah menggunakan masker anti polutan.
Cara yang dapat dilakukan selain menggunakan masker anti polutan adalah mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, mengolah terlebih dahulu limbah domestik dan non domestik, serta harus lebih peduli dan sadar akan pentingnya lingkungan.
Discussion about this post