Jakarta – Upacara peringatan HUT ke-74 PGRI dan Hari Guru Nasional 2019 dipimpin langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim. Upacara digelar di halaman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jalan Jenderal Sudirman Jakarta Selatan, Senin (25/11/2019).
“Saya yakin bapak-bapak, ibu-ibu banyak yang sudah membaca pidato Hari Guru Nasional sehingga saya tidak akan mengulang lagi di upacara ini. Namun kami sudah menyiapkan sebuah video pidato Hari Guru Nasional yang akan kita sajikan,” ujar Nadiem dalam sambutannya.
Apresiasi kepada jajaran pemerintahan
Upacara ini diikuti oleh guru, siswa-siswi, mahasiswa, hingga dosen. Mereka berdiri membentuk barisan di bagian belakang menghadap ke arah Nadiem Makarim yang didapuk sebagai pembina upacara. Nadiem menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran pemerintahan bidang pendidikan di Indonesia selama lima tahun terakhir ini.
“Saya hanya ingin ucapkan apresiasi saya yang sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran pemerintahan, baik Kemendikbud dan pemerintah pusat maupun dinas pendidikan di seluruh daerah di Indonesia atas pelaksanaan program-program selama lima tahun terakhir yang sudah berdampak positif kepada guru dan siswa se-Nusantara. Terima kasih atas jasa bapak-bapak dan ibu-ibu,” kata Nadiem.
Berbagai tokoh turut hadir, diantaranya Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Mendikbud 1993-1998 Wardiman Djoyonegoro, Mendikbud 2004-2009 Bambang Sudibyo, dan Wamendikbud 2011-2014 Musliar Kasim, serta para tokoh lainnya.
Isi pidato viral Nadiem
Sebelumnya Nadiem telah menyiapkan pidato sebanyak dua halaman yang dipublikasi di laman Kemendikbud pada Sabtu (23/11/2019). Isi pidatonya memang sempat viral di media sosial. Dalam naskah pidatonya, Nadiem mengangkat berbagai masalah guru dan mengaku tak akan memberi janji kosong kepada para guru di Indonesia.
“Saya tidak akan membuat janji-janji kosong kepada Anda. Perubahan adalah hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan. Satu hal yang pasti, saya akan berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia,” kata Nadiem dalam pidatonya.
Nadiem: Kapal besar bernama Indonesia ini akan bergerak
Selain itu, Nadiem juga mengajak seluruh guru untuk berinovasi melakukan perubahan kecil dalam kelas. Tidak hanya mengajak, Nadiem juga memberikan contoh-contoh perubahan kecil yang dapat dilakukan para guru.
“Ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar. Berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas. Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas. Temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri. Tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan,” ungkap Nadiem.
Mantan CEO Gojek itu menginginkan perubahan untuk menjadi Indonesia yang lebih baik. Tentunya harus ada peran dan tekad yang kuat dari seluruh guru di Indonesia.
“Apa pun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak,” Pungkas Nadiem.