Jakarta Timur – Panglima TNI Marsekal TNI Dr. (H.C.) Hadi Tjahjanto, S.I.P. diwakili oleh Asisten Teritorial (Aster) Panglima TNI Mayjen TNI George Elnadus Supit, S.Sos, membuka secara resmi ‘Perkemahan Pramuka Bakti Nasional Tahun 2019’ di Bumi Perkemahan dan Wisata, Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (30/10/2019).
Perkemahan Pramuka Bakti Nasional Tahun 2019 yang berlangsung 30 Oktober sampai dengan 1 November 2019. Bertema ‘Melalui Integrasi Pramuka Saka Wirakartika, Saka Bahari dan Saka Dirgantara (Tri Saka), Kita Kobarkan Semangat Bela Negara Guna Tetap Tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia’.
Pramuka sumber inspirasi perjuangan kemerdekaan
Panglima TNI dalam amanatnya yang dibacakan Mayjen TNI George Elnadus Supit menyampaikan, para Pramuka perlu sadari bahwa pemuda-pemuda Indonesia dari Sabang sampai Merauke-lah yang menjadi sumber inspirasi bangsa dalam perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
“Artinya, para Praja Muda Karana (Pramuka) yang ada di depan saya sesungguhnya adalah harapan bangsa dalam mencapai kejayaan Indonesia. Masa depan bangsa dan negara ini terletak dipundak dan tangan-tangan terampil para saudara-saudara,” ujarnya.
Selaku bagian Majelis Pembimbing Nasional, Panglima TNI menyatakan menaruh harapan besar pada kegiatan perkemahan ini. Saka Wira Kartika, Saka Bahari, dan Saka Dirgantara adalah perwujudan dari potensi darat, laut, dan udara yang dimiliki oleh Nusantara.
“Kembangkan terus kemampuan dan wawasan, bina kemampuan manajerial, berorganisasi dan bersinergi serta tingkatkan konektivitas, sehingga saudara-saudara dapat membangun masa depan diri dan bangsa yang semakin cerah,” tegasnya.
Pramuka menjadi agen perubahan dan perdamaian
Panglima TNI menekankan bahwa kegiatan integrasi, semangat bela negara dan kesadaran akan persatuan dan kesatuan nasional menjadi semakin penting dewasa ini.
“Disaat persaingan yang kita hadapi berkembang menjadi persaingan global, disaat kemajuan teknologi berkembang begitu cepat dengan segala paradoksnya,” jelasnya.
Bangsa kita, masih menurut Pangkima TNI, dihadapkan pada beberapa permasalahan yang sesungguhnya sudah diselesaikan oleh para pendiri negara ini.
“Kemajuan tidak boleh dan tidak dapat kita hindari. Namun bagaimana kita selaku bangsa Indonesia dapat memanfaatkannya sebaik mungkin adalah hal yang sangat mendasar,” katanya.
Panglima TNI mengungkapkan bahwa dengan kekayaan alam yang melimpah serta berbagai potensi lainnya termasuk bonus demografi pada dekade mendatang, bangsa Indonesia tidak boleh larut begitu saja dan harus bersatu.
“Berbagai perbedaan yang kita miliki harus menjadi kekuatan yang saling mengisi dan melengkapi,” ucapnya.
Panglima TNI mengajak agar pramuka menjadi agen perubahan dan agen pemersatu di tengah-tengah masyarakat.
“Mari tunjukkan bahwa kerja sama, sinergi, kreativitas dan inovasi memanfaatkan kemajuan dan potensi adalah pilihan terbaik bagi Indonesia”, tegas Panglima TNI.