Pencipta lambang Gerakan Pramuka adalah Soenardjo Atmodipurwo yang merupakan pegawai Departemen Pertanian dan juga tokoh Pramuka. Ia seorang pembina Pramuka. Lambang Gerakan Pramuka yang telah dibuatnya adalah Siluet Tunas Kelapa.
Lambang Gerakan Pramuka merupakan tanda pengenal tetap yang memberi makna cita-cita setiap anggota Gerakan Pramuka sebagaimana terurai dalam makna kiasan Tunas Kelapa sebagai Lambang Gerakan Pramuka.
Namanya sering salah tulis
Kakak-kakak pramuka harusnya sudah mengetahui dengan jelas siapa pencipta lambang Gerakan Pramuka Indonesia. Yaitu tunas kelapa itu. Tepatnya siluet tunas kelapa. Filosofinya cikal, yang mempunyai makna yang begitu luas dan dalam.
Beliau adalah Sunaryo Admodipurwo, salah seorang staf di Kementrian Pertanian pada masa itu. Beliau menciptakan logo pramuka. Ia mempertemukan ciptaannya pada saat peresmian Gerakan Pramuka pada tanggal 14 Agustus 1961.
Tapi selama ini kita sebagai anggota Pramuka ternyata keliru. Namanya sering ditulis Sunaryo Admodipuro, ternyata itu penulisan salah.
Nama dari pencipta lambang Gerakan Pramuka yang benar adalah Soenardjo Atmodipoerwo, pakai ‘W’. Bukan Soenardjo Atmodipuro. Nama itu ditemukan di Taman Pemakaman Umum Jeruk Purut Jakarta Selatan.
Masih sulit menemukan profilnya
Beliau lahir pada 28 Februari tahun 1909. Wafatnya pada tanggal 31 Mei tahun 1979. Profil atau biografi tentang beliau masih sulit untuk ditemukan. Belum cukup referensi yang menyajika data-data tentang beliau.
Jadi yang terpenting untuk dipahami yaitu nama yang benar dari pencipta lambang gerakan Pramuka adalah Soenardjo Atmodipoerwo. Nama tersebut dapat kita lihat dengan jelas pada makamnya.
Harapannya, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka menerbitkan buku khusus dan resmi agar menjadi bacaan bagi anggota Gerakan Pramuka. Bahkan, dalam Angaran Dasar (AD) Gerakan Pramuka pasal 49 tentang lambang, tertulis “Lambang Gerakan Pramuka adalah tunas kelapa yang diciptakan oleh Soenardjo Admodipuro.”
Perlu profil resmi dari Kwarnas
Sudah seharusnya Kwartir Nasional Gerakan Pramuka merilis profil penemu lambang Gerakan Pramuka itu. Tujuannya, bukan hanya memperbaiki penulisan nama. Ini menyangkut penghargaan, dan penghormatan kepada keluarganya. Juga, meningkatkan martabat literasi dari organisasi Gerakan Pramuka.
Profil itu harus muncul dari penelitian. Tugaskan saja personil dari Pusat Penlitian Dan Pengembangan (Puslitbang) yang ada.
Gerakan Pramuka saat ini sudah ‘dipaksakan’ masuk ke pelajaran sekolah. Jangan sampai anak-anak di sekolah mendapat informasi yang salah.