Sumedanf – Saka Widya Budaya Bakti, yang berdiri sejak 2016 di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi salah satu stan Anjungan di Raida Jabar 2024 pada (17/9/2024).
Saka ini bertugas untuk berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dan kebudayaan melalui berbagai program inovatif. Salah satu tokoh penting dari forum BKBM Jawa Barat, Iwan Sunarya, menegaskan bahwa kegiatan ini berperan besar dalam mendidik masyarakat, terutama melalui gerakan Pramuka.
Program-program yang diusung oleh Saka ini mencakup bidang pendidikan seperti PAUD, vokasi, kewirausahaan, teknologi, serta kebudayaan dan sejarah.
“Banyak krida-krida masyarakat yang terbengkalai, namun bisa dilatih dan diberdayakan melalui Saka ini,” ungkap Iwan di Lapangan atas Buper Kiara Payung Jatinangor, Sumedang pada (17/9/2024).
Salah satu program unggulan dari Saka Widya Budaya Bakti adalah kerja sama dengan BKBM dalam kegiatan Bioskop Keliling yang dijalankan oleh Balai Besar Guru Penggerak (BBGP). Program ini bertujuan untuk memperluas akses pendidikan di daerah-daerah terpencil, dan di Jawa Barat, kegiatan tersebut didukung penuh oleh Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP), dengan kantor pusatnya di Batujajar. Fokus BBPMP adalah pada peningkatan mutu pendidikan di seluruh provinsi.
Selain itu, Balai Bahasa juga menjadi bagian penting dalam mendukung Saka Widya Budaya Bakti. Semua sekolah dan gugus depan Pramuka di Jawa Barat turut berpartisipasi dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh Saka ini.
Iwan Sunarya berharap bahwa Saka Widya Budaya Bakti dapat menjadi pondasi kuat bagi generasi muda untuk berkontribusi dalam dunia pendidikan. “Indonesia memiliki banyak potensi yang perlu dikembangkan. Dengan memanfaatkan potensi ini, kita bisa menjadi pionir dalam pendidikan di dunia,” tambahnya.
Dengan berbagai program yang terintegrasi, Saka Widya Budaya Bakti tidak hanya membina anggota Pramuka, tetapi juga memberikan dampak besar bagi peningkatan kualitas pendidikan dan kebudayaan di masyarakat.
4o