Scout.Id–Berdasarkan data yang ada bahwa sebanyak 45% lingkungan fisik, kimia, biologi dan sosial budaya sangat mempengaruhi derajat kesehatan.
Sedangkan faktor lainnya yang mempengaruhi derajat kesehatan sangat dipengaruhi oleh 35% Perilaku, 15% Pelayanan Kesehatan dan 5% disebabkan oleh keturunan.
Fakta lainnya, dalam konteks pengguna internet dan sosial media di Indonesia, penggunanya sudah sama populasinya dengan Jepang bahkan Indonesia menempati nomor empat terbesar dalam penggunaan Faceboor dan lima terbesar dalam penggunaan media sosial Twitter.
Data lainnya mengungkapkan bahwa ada beberapa faktor risiko perilaku Penyakit Tidak Menular (PTM) yakni sebanyak 33,5% penduduk di Indonesia kurang aktivitas Fisik, 9,1% Penduduk usia 10-18 Tahun mulai merokok sejak dini serta sebanyak 95,5% Pendduduk di atas 10 Tahun kurang mengonsumsi Sayur dan Buah.
Hal inilah yang disampaikan oleh dr. Hj. Sitti Ramlah, M.Kes selaku Sekretaris Mabisaka Bakti Husada Cabang Wajo saat memaparkan materi Peran dan Tantangan Bakti Husada dalam Pembangunan Kesehatan pada kegiatan Pertemuan Penguatan Pramuka Saka Bakti Husada dalam rangka penguatan kesehatan masyarakat beberapa waktu yang lalu, Kamis (26/11/2020).
Untuk itu, Satuan Karya Pramuka (Saka) Bakti Huasa memiliki peran yang sangat strategis sebagai wadah pendidikan dan pembinaan di tingkat Kwartir baik Cabang maupun Ranting dalam rangka menyalurkan minat bakat, pengetahuan, pengalaman dan keterampilan para Pramuka Penegak (Usia 16-20 Tahun) dan Pramuka Pandega (21-25 Tahun) khususnya di Bidang Kesehatan.
Ia juga mengungkapkan bahwa salah satu misi dari Satuan Karya Bakti Husada adalah berperan aktif melalui kegiatan-kegiatan Kepramukaan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan generasi muda khususnya anggota Gerakan Pramuka (Internal).
Misi lainnya adalah berperan melalui kegiatan kegiatan-kegiatan Kepramukaan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan perseorangan, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya (eksternal)
Ia juga menambahkan bahwa Saka Bakti Husada memiliki 6 (Enam) Krida atau atuan terkecil dari saka, sebagai wadah kegiatan keterampilan, pengetahuan dan teknologi tertentu yakni 1) Krida Bina Lingkungan Sehat, 2) Krida Bina Keluarga Sehat, 3) Krida Bina Pengendalian Penyakit, 4) Krida Bina Gizi, 5) Krida Bina Obat dan 6) Krina Bina PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).
“Melalui keenam Krida yang ada di Saka Bakti Husada, diharapkan terbentuk generasi yang peduli akan kesehatan, baik diri, keluarga, lingkungan serta yang berada disekelilingnya”
“Melalui kegiatan-kegiatan kepramukaan yang dikemas secara menarik dan menantang, Saka Bakti Husada dapat berperan aktif dalam pembangunan kesehatan”
“Untuk itu, dibutuhkan komunikasi, koordinasi, kerjasama serta kolaborasi antar semua pihak untuk mewujudkan Generasi Sehat Indonesia di masa yang akan datang” Ungkap dr. Hj. Sitti Ramlah, M.Kes selaku Sekretaris Mabisaka Bakti Husada Cabang Wajo (Kak Sakti, Scout Journalist #2190)