Jakarta – Pramuka diusulkan untuk terlibat dalam mengatasi penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang tersendat. Hal ini merupakan salah satu kendala yang dihadapi Perum Bulog.
“Supaya jaminan dia (masyarakat) bisa mengakses ini melalui RT/RW, nanti saya juga libatkan Pramuka,” ujar Ketua Kwarnas Budi Waseso , di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (1/11/2019).
Harus tepat sasaran
Budi Waseso sebagai Ketua Kwarnas, sebagaimana dikutip Gatra, mengungkapkan bahwa penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) per 31 Oktober baru 64 ribu ton dari target penyaluran hingga akhir tahun sebesar 750 ribu ton.
Budi Waseso menginginkan agar penyaluran BPNT tepat sasaran, sehingga melibatkan peran dari pramuka.
Pramuka dilibatkan dalam proses pendataan. Kemudian, data yang terkumpul dikirim ke Bulog untuk disalurkan kepada masyarakat yang menjadi sasaran. Maka dalam penyaluran BPNT, masing-masing penerima menerima paket senilai Rp 150 ribu yang terdiri dari beras, minyak goreng, telur, gula, dan tepung terigu.
“Setelah jadi Ketua Kwarnas baru tahu setiap RT ada pramuka. Pramuka bisa mendatakan kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Pramuka bisa jadi penyuluh pertanian
Presiden menaruh harapan besar terhadap pramuka. Peran pramuka diharapkan dapat memberikan andil yang besar dalam mencapai ketahanan pangan.
“Kalau pramuka digerakkan, keinginan presiden (untuk mencapai) ketahanan pangan tercapai. Nanti pramuka akan saya jadikan sebagai gen penyuluh pertanian, yang penting bukan rencananya tapi perbuatannya,” pungkas Budi Waseso.