Jakarta – Kwartir Daerah Pramuka DKI Jakarta menggelar Apel Besar Hari Pramuka 2019 yang diikuti sekitar 4000 peserta di Lapangan Monas pada Sabtu pagi (31/8/2019). Gubernur DKI Jakarta Kak Anies Baswedan selaku Ketua Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka DKI Jakarta menjadi Pembina Upacara.
Ketua Kwarda Jakarta Kak Fajar Panjaitan mengatakan, moto acara adalah ‘Satyaku kudarmakan, Darmaku kubaktikan’. Dan, temanya yaitu “Pramuka Jakarta Kader Pemimpin Bangsa”.
Menurut Kak Fajar dalam rilis Humas Kwarda DKI Jakarta, peserta apel adalah adik-adik siaga, penggalang, penegak dan pandega dari enam kwartir cabang di DKI Jakarta. Selain itu juga dari 11 satuan karya (saka) yang ada di Jakarta.
Jaga sungai dan kurangi sampah plastik
Dalam sambutannya, Kak Anies Baswedan menyampaikan beberapa pesan. Pertama, menyambut baik dan mendukung program dan kegiatan lingkungan hidup yang telah dilakukan Kwarda Pramuka Jakarta. Antara lain pelestarian bantaran Sungai Ciliwung, pengurangan pemakaian plastik sekali pakai, dan pembersihan sampah di pesisir Jakarta.
Menurut Kak Anies, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini tengah mengembangkan berbagai program dalam kaitannya dengan kelestarian lingkungan, penghijauan, pengolahan limbah dan naturalisasi sungai.
“Pramuka Jakara saya tantang untuk menjadi bagian terdepan dalam persoalan lingkungan ini,” kata Kak Anies Baswedan.
Bawa botol minum sendiri dalam berkegiatan
Kak Anies Baswedan berharap, gugusdepan yang berada di sekitar pinggiran sungai untuk melakukan berbagai kegiatan lingkungan bersama-sama dengan masyarakat, kelurahan/kecamatan, TNI dan POLRI sepanjang tahun.
Kedua, pada Apel Besar Hari Pramuka kali ini, Kwarda DKI Jakarta meminta adik-adik pramuka peserta apel dan tamu undangan untuk membawa botol minum atau tumbler. Panitia menyediakan dispenser air minum di beberapa lokasi.
“Saya bangga Kwartir Daerah Gerakan Pramuka DKI Jakarta telah mengawali untuk semaksimal mungkin menghindari hadirnya air kemasan plastik,” ujar Anies.
Tanam pohon untuk penghijauan
Ketiga, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini tengah membangun puluhan Taman Maju Bersama untuk tujuan penghijauan dan tempat komunitas bermusyawarah. Selain itu juga menghijaukan sekolah dan jalan utama dengan tanaman bougenville.
“Saya mengajak segenap Pramuka Jakarta untuk memberikan kontribusi nyata melalui gerakan menanam pohon di gugus depan dan rumah masing-masing. Sehingga pada tahun-tahun ke depan, Jakarta sudah menjadi Taman Megapolitan dengan pohon yang rindang dan bunga yang bermekaran di mana-mana.”
Pramuka harus jadi solusi untuk masyarakat
Keempat, Kak Anies Baswedan berharap Pramuka Jakarta lebih peduli pada persoalan-persoalan sosial kemasyarakatan. Antara lain; semakin tingginya populasi lanjut usia, angka kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang merayap naik, peredaran dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan narkoba.
Belum lagi angka penderita HIV/Aids yang dari tahun ke tahun mengkhawatirkan.
“Saya minta Kwartir Daerah Pramuka DKI Jakarta kiranya dapat mengembangkan dan meningkatkan berbagai program yang berhubungan dengan persoalan masyarakat bersama-sama dengan Pemerintah Provinsi dan elemen masyarakat lainnya yang telah bergerak secara sistimatis untuk mengurangi korban semakin bertambah,” katanya.
Perkuat peran pramuka peduli
Kelima, Kak Anies Baswedan mendukung Kwartir Daerah yang aktif membantu meringankan beban korban banjir dan kebakaran di berbagai lokasi di Jakarta.
“Peningkatan aktivitas Pramuka Peduli seperti ini perlu semakin diperkuat sampai ke tingkat kecamatan dengan membangun Gerakan Pramuka Peduli yang dinamis dan progresif,” katanya.
Eksploitasi keterampilan anak-anak dan pemuda
Keenam, Kak Anies Baswedan menjelaskan Pramuka di Jakarta telah terbiasa hidup dalam suasana megapolitan sehingga perlu ditopang dengan proses pembelajaran yang lebih mengacu kepada kebutuhan anak muda perkotaan atau urban scouting.
“Saya minta perhatian khusus kepada Kwartir Daerah DKI Jakarta agar segera mendesain kegiatan lapangan yang memberikan kesempatan kepada anak-anak dan pemuda Jakarta untuk mengeksplorasi keingintahuan mereka sekaligus mengeksploitasi keterampilan mereka sebagai warga megapolitan,” ujar Kak Anies.
Basis data untuk terbitkan kartu tanda anggota
Ketujuh, berbagai kegiatan pramuka perlu didukung oleh data yang komprehensif dan dapat jadi alat untuk mengetahui indikator keberhasilan/kegagalan pembinaan. Basis data anggota dapat digunakan sebagai kerangka dasar pengambilan keputusan untuk pengembangan kebijakan kepramukaan di DKI Jakarta.
Selain itu dapat dijadikan dasar penerbitan Kartu Tanda Anggota yang sekaligus bisa berfungsi sebagai kartu tanda iuran, kartu tabungan, kartu tanda identitas dan bisa saja menjadi kartu belanja/pembayaran.
“Hari ini, saya sangat menyambut baik upaya beberapa bank pemerintah (Bank BNI dan Bank DKI) untuk memodernisasi Kartu Tanda Anggota Pramuka sebagai basis tabungan yang dapat dipergunakan untuk transaksi,” kata Kak Anies mengakhiri sambutannya.
Penghargaan untuk warga Pramuka Jakarta
Pada acara Hari Pramuka kali ini diserahkan penghargaan gugusdepan (gudep) unggul dan tanda penghargaan untuk sejumlah pembina, pelatih dan andalan (pengurus). Antara Lain penghargaan Lencana Melati untuk almarhum Kak Edi Suroso, mantan Wakil Ketua Binamuda Kwarcab Jakarta Utara.
Lencana Darmabakti untuk Kak M Anwar, Wali Kota Jakarta Timur; Lencana Karya Bakti untuk Kak Murodikarta, Waka Binawasa Kwarcab Jakarta Barat; Lencana Pancawarsa untuk Kak Budi Prayogo (Kwarcab Jakarta Pusat) dan Kak Eko Supriyanto (Kwarcab Jakarta Selatan).
Selain itu juga atraksi tari Betawi Lenggang Nyai, semaphore dance dan marching band.