Aktor dan musisi Iqbaal Ramadhan harus menjalani ibadah puasa di negeri orang. Pasalnya, ia masih harus menempuh pendidikan di Monash University, Australia.
Tentu saja, bintang film “Dilan 1991” ini mengaku jika ada tantangan tersendiri saat berpuasa di luar negeri, jauh dari keluarga dan seorang diri. Terlebih, kata Iqbaal, dia sama sekali tidak merasakan suasana Ramadhan di Australia. Karena umat muslim di Negeri Kanguru memang merupakan minoritas.
“Tantangannya vibes puasanya nggak berasa, jadi saya menyibukkan diri dengan kuliah dan kerjaan biar nggak lihat jam terus,” ungkap lelaki 22 tahun tersebut dalam acara bersama The Body Shop, Jumat (8/4/2022).
Lebih lanjut, lelaki lulusan Armand Hammer United World College, Amerika ini mengatakan jika pihaknya jadi merasa lebih rindu akan suasana berbuka puasa di Indonesia. Seperti menghadiri acara buka bersama dengan keluarga dan teman-teman.
Bukan cuma itu, Iqbaal bahkan begitu mengidamkan takjil ala Indonesia yang sulit ia temui di Australia. Yakni kolak, gorengan, hingga tahu jeletot.
“Kalau yang trasa kangen dari makanannya sih kolak, gorengan. Di Indonesia kan bisa memakannya kapan saja. Nah kalo di sini, tahu isi, tahu jeletot gitu kan enggak ada,” ujar Iqbaal.
Namun, meski jauh dari keluarga dan teman-teman terdekatnya yang tinggal di Indonesia. Iqbaal mengatakan hal tersebut tak jadi halangan baginya untuk terus berbagi kebahagiaan selama Ramadhan dan lebaran mendatang, salah satunya dengan mengirim bingkisan.
“Sejak tahu kalau kecil nih kemungkinannya untuk kembali ke Indonesia buat lebaran, (berbagi bingkisan) bisa jadi jalan untuk tetap berbagi kebahagiaan buat teman-teman dan keluarga di Indonesia,” ujar Iqbaal.
“Saya yakin banget sih, jarak dan waktu tidak menghalangi keinginan saya untuk berbagi kebahagiaan,” tutup dia.