Sumedang – Aam Siti Aminah, seorang narasumber dari program edukasi literasi dalam acara Raimuna Daerah Jawa Barat di Gedung IPSI Kiara Payung Jatinangor, Sumedang pada (18/9/2024).
Ia menekankan pentingnya membangun budaya literasi di masyarakat sebab, Jawa Barat memiliki 528 Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang tersebar di 27 kota dan kabupaten, dari total lebih dari 30 TBM yang ada di seluruh Indonesia. TBM ini digerakkan oleh masyarakat setempat yang menyelenggarakan berbagai kegiatan membaca dan belajar.
Peran Penting Pramuka Penegak dan Pandega dalam Literasi
Generasi muda, seperti anggota pramuka penegak pandega, memiliki peran penting dalam mengembangkan literasi di kalangan masyarakat.
“Mereka diajak untuk memahami pentingnya informasi yang benar, salah satunya melalui buku. Aam menegaskan bahwa tanpa pemahaman yang baik, informasi yang benar sekalipun bisa disalahartikan. Oleh karena itu, literasi menjadi kunci untuk mengolah informasi agar bermanfaat bagi masyarakat,”ungkapnya di Gedung IPSI pada (18/7/2024)
5 Praktik Literasi Dasar
Dalam program Education District, Aam menjelaskan enam literasi dasar yang harus dimiliki oleh semua lapisan masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya buku sebagai sumber informasi yang dapat memberikan wawasan luar biasa. Berikut adalah lima praktik literasi dasar yang ia perkenalkan:
1. Ridaton: membaca nyaring dalam kelompok untuk melatih konsentrasi dan fokus.
2. Reading Group: Membaca buku secara bergantian di mana satu orang membaca dan yang lain mendengarkan, kemudian mengulas isi buku tersebut bersama.
3. Penulis: Mengolah informasi dari buku dengan teknik 5W+1H sehingga informasi yang disampaikan lengkap.
4. Bookis Play: Membaca buku yang diikuti dengan kegiatan yang terkait sebagai turunan dari isi buku.
5. Read Aloud: Membaca sederhana yang dapat dilakukan oleh semua usia.
Kegiatan Rutin TBM
Program TBM juga memiliki kegiatan rutin, seperti ulasan buku setiap hari Kamis dan kegiatan “Sampurasun TBM” pada Jumat hingga Minggu di seluruh Jawa Barat.
Selain itu, ada pula penguatan komunitas literasi yang dilakukan oleh Badan Bahasa melalui kunjungan ke berbagai kota dan kabupaten yang menerima bantuan pemerintah untuk mendukung literasi.
Dengan program-program ini, diharapkan budaya literasi dapat berkembang dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat, terutama generasi muda, agar mereka dapat menjadi agen perubahan yang lebih baik di masa depan.