Bandung – Saat ini beragam cara bisa dilakukan generasi muda untuk mengenang sekaligus memperingati jasa para pahlawan bangsa.
Tidak hanya berjiarah ke makamnya saja. Tapi di kolaborasikan dengan kegiatan lainnya salah satunya nonton bareng film-film bertema kepahlawanan.
Hal tersebut yang dilaksanakan Balad Sribaduga, API Bandung, dan Saka Pariwisata Pramuka Kota Bandung dalam memperingati hari lahirnya Bapak Pramuka Indonesia Sri Sultan Hamengkubuwana IX (12 April 1912 – 2 Oktober 1988) dan mengenang wafatnya Ibu Inggit Garnasih (17 Februari 1888 – 13 April 1984).
“Selain sebagai ajang untuk memupuk rasa nasionalisme, para generasi muda belajar bagaimana menggambarkan peran masing-masing dari para pahlawan tersebut baik sebelum kemerdekaan dan sesudah kemerdekaan,”ujar Pramukti Adhi Bakti dari API Bandung, di Rumah Bersejarah Ibu Inggit Garnasih, Jln. Ibu Inggit Garnasih No.8, Nyengseret, Astanaanyar Bandung, Minggu (14/4/2019).
Sebelum menggelar nonton bareng dan diskusi film kepramukaan”Hasduk Berpola”, para peserta mengadakan jiarah ke makam Ibu Inggit Garnasih di Pemakaman Umum Babakan Ciparay Kota Bandung.
“Tentunya dengan kegiatan ini, para generasi muda mempunyai gambaran cita-cita dari kedua pahlawan nasional ini seperti yang dilakukan ibu Inggit Garnasih dan Sri Sultan Hamengkubuwono Ix tujuannya sama ingin Indonesia merdeka,”lanjut Pram.
Rumah Bersejarah Ibu Inggit Garnasih kedepannya berencana mengadakan program kegiatan napak tilas Bung Karno – Ibu Inggit Garnasih di wilayah Jawa Timur (Kota Surabaya, Blitar, dan Kediri).
Pramuka dan wisata sejarah
Peran pramuka dalam mengemban cita-cita pahlawan dengan mewujudkannya melalui kegiatan kepramukaan. Khususnya di Saka Pariwisata Kota Bandung dengan mengadakan wisata sejarah.
“Materi kepramukaan itu dari dulu hingga sekarang sama, namun dari waktu ke waktu kemasannya yang di buat berbeda,”ujar Cahya Muhammad Fuad Hasan dari Saka Pariwisata Kota Bandung.
Saka Pariwisata Kota Bandung telah memasuki angkatan ke-4 dengan jumlah anggota sebanyak 19 orang, memiliki tiga Krida yang wajib diikuti setiap anggotanya diantaranya Krida Pemandu, penyuluh, dan Kuliner.
“Wisata sejarah ini kaitannya dengan krida penyuluh, jadi kegiatan ini merupakan konsep belajar sambil jalan-jalan,”ujar Cahya yang kedepannya kegiatan ini bakal menjadi agenda rutin Saka Pariwisata Kota Bandung.
Sumber : Benny K/ Roni SF/ Scout.ID/BSN