Surabaya – Drs. H. Saifullah Yusuf Wakil Gubernur Jawa Timur selaku Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka (Ka Kwarda) Jatim secara langsung melantik Pimpinan Satuan Komunitas (Sako) dan Majelis Pembimbing (Mabi) Pramuka Sekawan Persada Nusantara (SPN) Jatim yang berjumlah 57 orang dan berasal dari perwakilan LDII kab/kota se Jatim, Kantor Kwarda Jatim, Rabu (14/12/2016).
Wagub yang akrab disapa Gus Ipul itu dalam sambutanya mengatakan, Sako Pramuka merupakan satuan organisasi penyelenggara pendidikan kepramukaan yang berbasis profesi, aspirasi dan agama. Karenanya Sako adalah program andalan yang diharapkan bisa menggerakkan masyarakat luas untuk peduli pada pramuka serta mau ambil bagian di dalamnya. “Pramuka ini bukan hanya milik pemerintah atau orang yang memakai seragam pramuka, tapi pramuka milik bersama, milik rakyat”, ujarnya.
Dalam sambutannya Wagub yang akrab disapa Gus Ipul itu mengatakan, Sako Pramuka merupakan satuan organisasi penyelenggara pendidikan kepramukaan yang berbasis profesi, aspirasi dan agama. Karenanya Sako adalah program andalan yang diharapkan bisa menggerakkan masyarakat luas untuk peduli pada pramuka serta mau ambil bagian di dalamnya. “Pramuka ini bukan hanya milik pemerintah atau orang yang memakai seragam pramuka, tapi pramuka milik bersama, milik rakyat,” ungkapnya.
Harapanya, Sako Pramuka yang baru saja dilantik bisa membantu mewujudkan Kampung Kelir di sekitar lingkungannya. Pembangunannya bisa dimulai dari satu RW, karena manfaatnya cukup besar maka akan ditiru oleh lainnya. “Perwujudan Kampung Kelir binaan Pramuka Jatim sudah dianggarkan pada Tahun 2017. Oleh sebab itu Sako yang baru saya lantik ini selama 6 bulan kedepan harus bisa menciptakan Kampung Kelir”, ungkapnya.
Sementara itu, Kak Yus selaku Ketua Satuan Komunitas Daerah (Sakoda) SPN Jatim mengatakan, Gerakan Pramuka sebagai Lembaga Pendidikan Non Formal akan melengkapi Pendidikan Informal maupun Pendidikan Informal, mengingat Pendidikan Formal saja tidak akan cukup menghasilkan kaum muda yang handal dan berkarakter. Menurutnya, kemajuan suatu bangsa terletak pada kamum muda, karenanya dengan kesempatan bonus demografi, diharapkan bisa dimaksimalkan sehingga Indonesia bisa menjadi bangsa yang unggul dan maju.”Untuk menghadapi tantangan ini peran pendidikan Kepramukaan sangat penting sebagai wadah pembentukan karakter kaum muda,” jelasnya.