Sumedang – Tio Firmansyah, peserta Raida, seniman kreatif asal Kabupaten Garut, kembali memukau publik dengan penampilan kolosal bertema kisah tanah Jawa yang mengangkat sejarah, kepercayaan, dan mitologi yang melekat di Pulau Jawa dan Pasundan.
Dalam penampilan spektakuler ini, Tio dan timnya berhasil menghadirkan visualisasi menarik yang menggambarkan bagaimana budaya dan kepercayaan Jawa terbentuk dan tetap hidup hingga kini.
“Penampilan ini menampilkan visual tentang bagaimana leluhur-leluhur tanah Jawa dan kepercayaan-kepercayaan yang mereka anut, yang juga masih melekat kuat di kita semua. Kita ingin menunjukkan bahwa kisah tanah Jawa ini kaya akan budaya dan mitologi,” jelas Tio.
Penampilan ini menggabungkan unsur mitologi dari berbagai gunung di Jawa, seperti siluman dari Gunung Merapi dan Gunung Kelud, serta kepercayaan mistis yang sangat melekat di bagian selatan Jawa, seperti Nyi Roro Kidul dan Dewi Sagita. Dari bagian barat Pasundan, tokoh-tokoh legendaris seperti Dayang Sumbi dan Nyi Brorong juga dihadirkan.
“Kita juga menambahkan wayang Gatotkaca dan Semar Angkara Murka, dengan atraksi bangkong reang, visual debus, obor, dan koreografi khas,” tambahnya.
Latihan untuk penampilan megah ini hanya memakan waktu sekitar tiga hari dua malam, melibatkan berbagai peserta dari kecamatan-kecamatan di Kabupaten Garut. Meskipun persiapannya singkat, penampilan kolosal ini mampu memberikan dampak visual yang kuat.
Topik Terkait
“Tujuan saya membuat penampilan kolosal ini adalah untuk memperlihatkan kepada anak-anak muda bagaimana unsur-unsur dari tanah Jawa dan bagaimana terbentuknya Pulau Jawa,” ungkap Tio dengan semangat.
Kostum-kostum yang digunakan dalam penampilan ini beragam, diambil dari berbagai sumber masing-masing peserta. Kombinasi ini menciptakan tampilan visual yang memukau dan memperkuat kesan kolosal dari penampilan tersebut.
Penampilan kolosal karya Tio Firmansyah berhasil menyatukan sejarah, mitologi, dan budaya, memberikan penonton pengalaman unik dalam memahami kisah tanah Jawa dan warisan budayanya yang kaya.
