Sumedang – Kabupaten Subang dikenal dengan kekayaan budayanya, termasuk produk-produk UMKM yang mengusung makanan khas, terutama nanas yang menjadi ciri khas daerah ini.
Budidaya Nanas itu sendiri di Kecamatan Jalan Cagak, tugu nanas berdiri sebagai simbol produksi nanas terbesar, dengan dua varietas utama: nanas madu yang unik dan nanas biasa yang sering diolah menjadi keripik.

Di sektor pariwisata, Subang menawarkan pemandian air panas Ciater dan destinasi baru d’Castello, yang ramai dikunjungi pengunjung dari berbagai daerah, bahkan mancanegara.
“Subang juga kaya akan buah-buahan lain seperti mangga dan durian, dengan budidaya nanas yang tidak bergantung pada musim”, ungkap Sunandar Perwakilan dari Anjungan Kontingen Subang.

Selain itu, kesenian tradisional seperti sisingaan menambah pesona budaya lokal.
Sisingaan dan Doger Penampilan Budaya Kab Subang
Kabupaten Subang menampilkan sebuah kesenian doger yang meriah dan atraksi sisingaan yang sangat mengagumkan pada malam (18/9/2024).
Sejarah Sisingaan
Sisingaan merupakan simbol perlawanan masyarakat Kabupaten Subang terhadap penindasan oleh penguasa atau penjajah, khususnya pada masa kekuasaan Kerajaan Inggris.
Patung singa menggambarkan para penguasa, yang dalam hal ini merupakan lambang dari Kerajaan Inggris. Anak yang duduk di atas patung singa melambangkan generasi penerus bangsa, sedangkan payung yang menaungi mereka melambangkan perlindungan bagi generasi penerus tersebut.
Sementara itu, para pengusung patung singa mewakili rakyat pribumi yang mengalami penindasan.
Berdasarkan hasil Saresehan Kesenian Sisingaan pada tahun 1982. Mereka mencapai kesepakatan bersama untuk menyamakan pandangan mengenai struktur pementasan Kesenian Sisingaan.
Kesepakatan ini tertuang dalam buku berjudul Perkembangan Kesenian Sisingaan di Kabupaten Subang karya H. Armin Asdi (Sisingaan Subang, 1982).
Sejarah Doger
Sedangkan, Kesenian Doger mengalami pertumbuhan dan perkembangan seiring dengan perubahan zaman serta mengalami perubahan fungsi di tengah masyarakat.
Pada mulanya, di Kabupaten Subang, kesenian Doger berfungsi sebagai hiburan bagi masyarakat di wilayah perkebunan dan ditampilkan secara berkeliling (ngamen) di lapangan terbuka. Kini, kesenian Doger dipentaskan di atas panggung sebagai sarana hiburan dan bentuk apresiasi masyarakat (Disdikbud Kabupaten Subang, 2018)