Semarang – Kemah Kebangsaan yang digelar Satuan Komunitas (Sako) Pramuka Ma’arif Nahdlatul Ulama Jawa dilaksanakan di lapangan Bumi Perkemahan Candra Bhirawa Karanggeneng, Gunungpati, Kota Semarang, Jumat (8/11/2019).
“Tujuan dari kegiatan ini ialah melahirkan dan mewujudkan kepribadian seutuhnya. Tidak hanya cerdas secara intelektual saja, namun juga emosional dan spiritual,” kata Ketua LP Maarif PWNU Jateng, R. Andi Irawan, M.Ag.
Kak Andi menegaskan, bahwa bangsa Indonesia saat ini mutu pendidikannya masih rendah, kompetensi, dan banyaknya serangan gerakan radikalisme, liberalisme, dan komunisme.
“Ini merupakan tantangan yang harus dijawab dengan berbagai pendekatan yang holistik. Terutama mengatasi krisis moral, krisis karakter. Kami berkeyakinan melalui Pramuka, semua itu dapat terselesaikan,” lanjut Kak Andi.
Berakhlakul karimah, berkarakter dan milenial
Dalam upacara pembukaan, hadir pula perwakilan dari Kwarda Jateng, Badan Kesbangpol Jateng, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Laziznu Jateng, Ketua Sako Pramuka Maarif se Jateng dan ratusan peserta dari pembina dan penegak.
Pada kegiatan Kemah Kebangsaan ini, panitia mengangkat tema Berakhlakul Karimah, Berkarakter, dan Milenial.
“Kami adalah kader-kader bangsa yang mencintai sesama umat Islam, sesama bangsa, dan kami menolak radikalisme, dan semua ideologi yang merusak bangsa,” ujar Kak Andi.
Pihak panitia melaporkan, ada 21 Sako Pramuka Maarif Cabang se Jateng dengan rincian 364 peserta dari pembina dan penegak.
Selain pembacaan ikrar antiradikalisme, dalam kegiatan kemah ini juga ada penguatan Sakoma, orasi kebangsaan penolakan radikalisme, religion nigth tour (ziarah), Sakoma Jateng Bersholawat, penguatan Aswaja, survival scouting skill, bedah SKU, pembuatan vlog, literasi, bakti sosial dan kegiatan lainnya.
“Semoga kegiatan ini berjalan lancar dan kami memohon doa kepada semua hadirin agar tidak ada halangan,” pungkasnya.
Sementara itu, Sekretaris Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah Drs. Suwondo, MSi yang mewakili Gubernur Jawa Tengah H. Ganjar Pranowo, menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya dan dukungan atas terlaksananya kegiatan Kemah Kebangsaan tersebut.
“Kegiatan Kemah Kebangsaan yang digelar Satuan Komunitas Pramuka Maarif NU Jawa Tengah ini bertepatan dengan Hari Pahlawan. Itu menunjukkan Sako Pramuka Maarif NU melakukan penghargaan kepada para pendahulu yang berjuang merebut kemerdekaan,” kata Kak Suwondo.
Kemah kebangsaan selaras dengan empat pilar unesco
Kak Suwondo menegaskan, bahwa kegiatan tersebut sudah selaras dengan empat pilar Unesco. Salah satu bentuknya, mencegah munculnya radikalisme yang sudah masuk di lembaga pendidikan.
“Learning to know atau belajar mengetahui, learning to do atau belajar melakukan sesuatu, learning to be atau belajar menjadi sesuatu, dan learning to live together atau belajar hidup bersama,” pungkas Kak Suwondo.