Bandung – Indonesia merupakan negara yang dikelilingi kekayaan, kesuburan, dan keindahan sumber daya alamnya. Namun disisi lain tanah nusantara ini dikelilingi juga dengan beragam bencana.
Seperti letusan gunung berapi, gempa tektonik hingga tsunami. Ditambah tingkat kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap fenomena serta potensi kebencanaan masih kurang. Tak heran ketika satu bencana alam terjadi tiba-tiba di satu daerah, korban jiwa yang tak terselamatkan jumlahnya tidak sedikit.
Aplikasi mobile untuk mitigasi bencana
Mengantisipasi kondisi tersebut Badan Geologi melalui tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mensosialisasikan Aplikasi Multiplatform Application for Geohazard Mitigation and Assesment (MAGMA) Indonesia di Auditorium Geologi, Badan Geologi, Jl. Diponegoro 57 Bandung, Kamis (14/9/2017) lalu.
Melalui aplikasi mobile tersebut masyarakat bisa mengakses beragam informasi kebencanaan geologi kapan saja dan dimana saja.
Aplikasi Magma Indonesia merupakan bentuk kepedulian pemerintah sebagai salah satu upaya menanggulangi bencana alam di Indonesia. Hal ini tercantum dalam Undang-Undang Penanggulangan Kebencanaan Nomor 24 Tahun 2007.
Dimana dalam salah satu pasalnya menyebutkan kewajiban Pemerintah dalam memberikan informasi kebencanaan kepada masyarakat baik melalui kegiatan sosialisasi langsung, penyadaran maupun peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
Aplikasi Magma Indonesia Meraih Prestasi
Walau baru pertama kali di luncurkan Aplikasi Magma Indonesia telah mendapat pengakuan dari berbagai pihak. Keberhasilan Badan Geologi menciptakan Magma Indonesia merupakan sebuah upaya meningkatkan mitigasi kebencanaan geologi di Indonesia.
Pada tahun 2016 Magma Indonesia meraih peringkat satu Innovation Award tingkat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) ESDM. Tahun 2017 berhasil masuk 40 terbaik dan terpilih masuk 20 inovasi terbaik Pelayanan publik 2014-2017 untuk mengikuti Inovasi Pelayanan Publik Internasional November 2017 di Paris.