Bandung – Tanggungjawab terhadap maju dan berkembangnya dunia pendidikan di Indonesia tidak hanya dibebankan di pundak pemerintah saja. Upaya dan usaha untuk tujuan yang sama bisa dilakukan semua elemen masyarakat yang peduli terhadap dunia pendidikan.
Demi mewujudkannya sejumlah komunitas pemerhati dunia pendidikan berinisiatif membentuk sebuah wadah yang mereka beri nama Gerakan Semua Murid Semua Guru (SMSG) tujuannya membangun jejaring dan ajang berkolaborasi.
“Gerakan SMSG ini telah di mulai sejak 2016 lalu, dibentuk melalui kegiatan pesta pendidikan yang menggabungkan sejumlah komunitas yang bergerak di bidang pendidikan untuk membangun jejaring dan berkolaborasi,” ujar Roswita Amelinda dari SMSG dalam kegiatan Pesta Pendidikan 2019 Bandung yang digelar Semua Murid Semua Guru (SMSG) Regional Jabar di Rumah Angklung, Cibogo, Bandung, Sabtu (27/4/2019).
Hingga saat ini jumlah komunitas pemerhati pendidikan yang telah tergabung ke dalam SMSG sekitar 466 komunitas dan organisasi yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia. Jawa Barat sendiri sebanyak 72 organisasi yang aktif berkontribusi.
“SMSG fungsinya menjembatani antar komunitas untuk mengisi setiap program yang dilaksanakan setiap komunitas agar bisa dikolaborasikan,” jelas Roswita.
Pesta Pendidikan Bandung 2019 Regional Jabar dilaksanakan dari 27-28 April 2019 di gelar di dua tempat, Rumah Angklung dan Gedung Indonesia Mengggugat (GIM) menghadirkan sejumlah komunitas pemerhati dunia pendidikan se-Jabar.
“Kedepannya kegiatan ini akan terus rutin digelar dan akan banyak menghimpun setiap komunitas pemerhati pendidikan untuk berkolaborasi dan bekerjasama,” lanjut Roswita.
Kolaborasi antar Komunitas
Generasi Madani Tasikmalaya merupakan salah satu komunitas pemerhati dunia pendidikan yang ikut hadir dalam acara ini, merupakan sebuah organisasi kepemudaan dan pelajar yang berdiri sejak 2012 lalu, memiliki tiga program besar diantaranya, Kelas Inspirasi, Festival Kampus, dan Learning Camp Tasikmalaya.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat sekali dan efeknya bisa berkolaborasi antar komunitas tujuannya ingin ada perubahan pendidikan ke arah yang semakin baik,” ucap Novita Purnamasari dari GMT.
Senada dengan GMT, Rumah Belajar Ibu Inggit Garnasih sama-sama menawarkan kolaborasi dengan komunitas pemerhati pendidikan lainnya.
“Karena rumah belajar ibu inggit garnasih program-programnya berbasis sejarah dan budaya output dari kegiatan kolaborasi ini masyarakat terutama kaum muda bisa makin cinta terhadap tanah air,”harap M Alfaris Rivansyah dari Rumah Belajar Ibu Inggit Garnasih.
Sumber: Benny K/ Roni SF/Scout.ID/BSN