Menjalani puasa Ramadan adalah satu kewajiban seorang Muslim yang tak boleh tertinggalkan. Meski terkadang sederet tantangan terasa, khususnya bagi mereka yang tinggal di negara mayoritas non muslim.
Hal inilah yang terasa oleh salah satu pramugari dari maskapai Hong Kong, Cathay Pacific, Andi Rini Poernomo. Berbagi pengalamannya, perempuan yang telah tinggal 27 tahun di Hong Kong tersebutvmengatakan jika negara ini cukuplah ramah untuk seorang Muslim.
“Hong Kong itu sangat friendly untuk ibadah, untuk Ramadan, untuk solat atau untuk cari makanan muslim. Saya tinggal di sini 27 tahun di sini, Ramadan sesuatu yang saya dan keluarga saya dan teman saya selalu metunggu-tunggu,” kata Andi dalam virtual conference Media Gathering Ramadan Iftar Moment bersama Hong Kong Tourism Board, Selasa (19/4/2022).
Meski begitu, ia mengaku bahwa terkadang memerlukan pengambilan cuti bekerja agar ibadah puasa bisa lebih lancar terjalankan. Hal ini karena, jika pihaknya dan teman-teman Muslim lain di Hong Komh masih harus beraltivitas seperti biasanya di bulan Ramadhan.
Misalnya, jam bekerja ataupun sekolah yang tidak dikurangi atau masih berjalan seperti biasa. Sementara di Indonesia, biasanya para pekerja akan masuk lebih siang dan pulang lebih awal untuk menyiapkan buka puasa.
Hal lainnya adalah, Andi hanya bisa menjalankan ibadah tarawih seminggu sekali lantaran lokasi masjid yang cukup jauh dari kediamannya. Serta panggilan sholat atau adzan yang jarang terdengar, sehingga menurut dia suasana Ramadhan jadi kurang terasa.
“Kalau di Indonesia, di pagi hari ada panggilan sahur di masjid. Adzan memperingatkan solat, di Hong Kong gak ada, feelnya kurang. Di Hong Kong ada masjid tapi agak jauh dari tempat tinggal kita. Jadi kita seminggu sekali ke sana untuk tarawih, sisanya kita di rumah,” kata dia.
Untungnya, kata Anda pihaknya bersama teman-teman Muslim asal Indonesia lain busa menciptakan suasana Ramadhan yang merihah seperti di Indonesia dengan sering-sering buka bersama.
“Kita berusaha sahur dan buka bersama itu yang kita tunggu-tunggu dan temen di Hong Kong gimana kita kumpul di satu tempat buka bersama biar me-recreate seperti apa yang terlaksana di Indonesia,” ungkap dia.
Hal ini membuatnya jadi semakin mudah menjalani ibadah di bulan Ramadhan. Terlebih dia juga bekerja di perusahaan yang mendukungnya.