SENGKANG – Pramuka Peduli Kwaracab Wajo terus mengamati intensitas curah hujan yang tinggi sejak 2 April 2019. Banjir telah merendam 8 kecamatan dan 79 desa/kelurahan di Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan. Sebanyak 227 jiwa mengungsi serta 13.277 KK dan 48.875 jiwa terdampak banjir.
Melihat situasi tersebut, Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Wajo menerjunkan 30 orang personel Satgas Pramuka Peduli untuk bergabung Tim Terpadu Posko Banjir Kabupaten Wajo.
Baru bisa bagikan 200 paket sembako
“Hari ini di Siwa kecamatan Pitumpanua kami bertugas melakukam evakuasi air kiriman yang bercampur lumpur dan membagikan 200 paket sembako dibagikan ke 200 KK,” Kata kak Abdul Malik, Sekretaris DKC Waj, Kamis (13/6/2019)
Sementara di Salomenraleng dan Laelo, Kecamatan Tempe mendistribusikan 150 paket sembako dan 82 paket air mineral di serahkan langsung ke 150 KK. Bantuan Banjir kali ini dibutuhkan bambu, bahan makanan, pembalut wanita, susu formula dan keperluan balita.
“Di Bendungan Gerak Tempe ketinggian air sudah mencapai 7.3 meter, warga masih banyak bertahan dirumahnya,” kata Kak Andi Indrawangsa, saat ditemui di Posko Tim Terpadu Banjir,
“Kami sudah menghimbau agar waspada dan mengupayakan agar mengungsi,” lanjutnya.
Masih butuhkan dukungan peralatan dan logistik
“Bagi personel Satgas Pramuka Peduli membutuhkan dukungan peralatan yang memadai, kami berharap Kwartir Daerah Sulawesi Selatan dan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dapat membantu peralatan dan menggalang bantuan logistik”, tambah kak Andi Indrawangsa.
Melihat curah hujan yang terus mengguyur kabupaten Wajo dengan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, banjir diprediksi belum surut hingga sebulan ke depan.