Pekanbaru – Upaya untuk menggiatkan kegiatan kepramukaan di era pandemi terus dilakukan oleh Pramuka Universitas Riau. Mengusung materi tentang Petunjuk Penyelenggaraan Gugusdepan Perguruan Tinggi dan Kewirausahaan, Pramuka Universitas Riau mengadakan kegiatan latihan gabungan Pramuka Perguruan Tinggi se-Riau secara daring pada hari Sabtu (10/7/2021)
Situs Pramuka.id merilis laporan Dian Permana Putra, latihan gabungan ini diikuti oleh 65 orang peserta yang berasal dari Pramuka Perguruan Tinggi di Riau. Materi Petunjuk Penyelenggaraan Gugus depan Pramuka Perguruan Tinggi disampaikan oleh kak Irwan Yuliadi, S.Ip yang merupakan pembina golongan Pandega Pramuka Universitas Riau.
Adapun materi kewirausahaan dibawakan oleh kak H. Wan Muhammad Hasyim, S.E.,Ak yang merupakan Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Riau. Beliau juga merupakan seorang pengusaha ritel dengan nama Idolmart dan sudah memiliki lebih dari 100 toko yang tersebar di pulau Jawa.
Pada materi Petunjuk Penyelenggaraan Gugus depan Pramuka Perguruan Tinggi, kak Irwan menyampaikan bahwa pada dasarnya tidak ada perbedaan yang signifikan antara gugus depan Perguruan Tinggi dengan gugus depan lainnya.
Perbedaannya terletak pada harapan bahwa gugus depan Perguruan Tinggi akan menjadi gugus depan yang lengkap dan mampu melaksanakan tri darma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, ujar Kak Irwan
Materi latihan kedua yaitu Kewirausahaan yang dibawakan oleh kak Wan atau yang biasa dikenal dengan panggilan Suhu Wan yang menekankan tentang pentingnya berwirausaha sejak muda.
Suhu Wan mendorong peserta latihan gabungan agar mampu untuk mulai berwirausaha sejak mahasiswa dengan membagikan kiat-kiat membangun usaha sendiri.
Suhu Wan juga memotivasi peserta latihan untuk dapat bermimpi tinggi dengan menyampaikan bahwa “Yang berbahaya itu bukanlah bermimpi besar dan gagal, akan tetapi yang berbahaya itu adalah ketika bermimpi kecil dan berhasil”.
Diakhir materinya, Suhu Wan juga memberikan cenderamata kepada seluruh peserta berupa bukunya sendiri yang berjudul “Jatuh Bangun : Perjuangan dan Motivasi Membangun bisnis Ritel dari Bangkrut 36 Toko Menjadi Bangkit 90 Toko”. (Sd.pusinfo.KN)