Banda Aceh – Gedung Gerakan Pramuka Kwarda Nangroe Aceh Darussalam (NAD) menjadi lokasi Stasiun Telomonitor Pengamat Data Alam. Statsiun ini dikelola oleh kelompok riset Laborarorium Sistem Sensor dan Telekontrol (SSTK) Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika Fakultas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Penempatan stasion telemonitor ini didukung Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) sebagai upaya peringatan dini gempa di wilayah Banda Aceh Sekitarnya. Alat pemantau gas radon tersebut dan dapat dimonitor melalui dataalamdiy.com. Pantauan gejolak gas radon dan level air tanah disebut bisa jadi petunjuk awal prediksi gempa bumi.
Riset dimulai sejak 2013
Riset yang dipimpin oleh Prof Sunarno M.Eng, Ph.D. IPU tersebut sejak 2013 mengembangkan penelitian sistem peringatan dini gempa. Ia mengklaim alat Early Warning System (EWS) ini dapat mendeteksi gempa tiga hari sebelum kejadian.
Ketua Kwarda NAD, H Muzakir Manaf melalui ketua harian, Ir H Djufri Efendi MSi menyampaikan dukungan terhadap riset inovasi generasi muda dalam hal ini teknologi sistem peringatan dini gempa ini.
“Harapan kita dengan dipasangnya stasiun telemonitor pengamatan alam di Kwarda NAD, Gerakan Pramuka sudah secara nyata ikut serta berkontribusi terhadap mitigasi bencana gempa bumi yang mungkin terjadi di Aceh, mengingat daerah kita rawan dan salah satu segmen sesar aktif yang patut diwaspadai,” ujarnya Jum’at (10/2/2023)
Menurut Tim Teknis Peneliti Rony Wijaya yang ditemui di Gedung Kwarda menyebutkan bahwa adanya EWS ini, Kwarda NAD sudah ambil bagian dari peningkatan akurasi sistem peringatan gempa bumi, di wilayah ini.
“Setelah dari Aceh kita rencanakan pemasangan di Indonesia bagian Timur” ujar Rony Wijaya.
Ada sembilan stasiun telemonitor
Senada itu, Peneliti dari UGM Bambang Pamukas turut serta hadir ke Banda Aceh. Pihaknya menyampaikan bahwa hingga tahun 2022 sudah disiapkan sembilan stasiun pemantauan jarak jauh ini.
“Kita sudah ada sembilan stasiun pemantauan jarak jauh tesebar di Banten, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogjakarta, Jawa Timur, dan Bali, Sumatera Barat, dan Aceh. Pengalaman selama ini kami baru dapat memprediksi 3 hari sebelum gempa dengan lokasi antara Aceh hingga NTT. Algoritma awal kami hanya mendeteksi dini 3-7 hari sebelum gempa”, kata Bambang Pamukas.
Serah terima pemasangan Stasiun Telemonitor Pengamatan Data Alam asal UGM di Gedung Pramuka Aceh berlangsung Jumat (10/2/2023). Serah terima disaksikan Bendahara Kwarda NAD Pirak Sibayak Ketaren, Kepala Staff Kwarda Aceh Fahman Ramdhani, Staff Pelengkapan dan Aset Anwar Yasin, serta sejumlah Pengurus Kwarda NAD.