Jakarta – Gerhana matahari cincin pada Kamis, 10 Juni 2021 mendatang merupakan fenomena langka yang akan terjadi. NASA mengingatkan agar warga tidak melihat langsung fenomena tersebut tanpa alat bantu seperti kacamata gerhana.
Sayangnya fenomena langka ini tidak akan terlihat dari Indonesia. Wilayah yang dapat melihat fenomena ini adalah Kanada dan sebagian di Amerika Serikat.
Tidak aman melihat langsung gerhana matahari
Dilansir Expres.co.uk, badan antariksa AS NASA menjelaskan, tidak aman melihat langsung sinar matahari, apalagi jika sedang terjadi gerhana matahari.
“Saat menyaksikan gerhana sebagian, Anda harus memakai kacamata gerhana atau menggunakan metode tidak langsung alternatif,” rilis NASA.
“Ini juga berlaku selama gerhana total hingga saat matahari benar-benar tertutup,” tambahnya.
Gerhana paling baik terlihat di sepanjang bentangan sempit Kanada dan Rusia paling utara, dengan gerhana sebagian terlihat dari beberapa bagian AS.
Terihat antara 86 hingga 80 persen gerhana Matahari
Menurut Almanak Petani Maine, zona tampilan akan jatuh ke utara dan timur dari garis yang membentang dari Edmonton, Alberta, Kanada, ke Evansville, Indiana, serta dekat Savannah, Georgia, di pantai Atlantik.
Kota-kota seperti Toronto di Kanada dan New York dan Boston di AS masing-masing akan melihat antara 86 hingga 80 persen gerhana Matahari.
Beberapa gerhana parsial juga harus terlihat dari beberapa bagian Eropa, termasuk Inggris, Rusia dan sebagian Asia.
Para astronom di Royal Observatory Greenwich memperkirakan sekitar 25 persen Matahari akan tertutupi di atas Inggris.