GRESIK – Prosesi pencanangan Bumi Perkemahan dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pramuka Kwarda Jawa Timur telah dilakukan. Prosesi ini dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Desa Kambingan, Cerme, Kabupaten Gresik, Senin sore, (28/10/2019).
Adanya pencanangan bumi perkemahan ini, merupakan wujud perhatian Kak Khofifah bagi para gerakan pramuka. Saat ini, ia menjabat sebagai Ketua Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur.
Asal muasal rencana pembangunan bumi perkemahan
Saat ini, Jawa Timur memang belum memiliki lahan khusus untuk bumi perkemahan. Biasanya para anggota pramuka yang melakukan kegiatan perkemahan, harus meminjam lahan di transito ataupun di tempat lain.
Melihat kondisi tersebut, pemerintah Jawa Timur yang dipimpin oleh Kak Khofifah bermaksud untuk membangun bumi perkemahan dengan multifungsi.
“Rencana membangun bumi perkemahan untuk Jawa Timur ini berawal saat kita setelah dilantik, Gus Ipul berkenan datang ke Grahadi dan beliau menyampaikan akan kebutuhan Jawa Timur untuk bumi perkemahan dan pusat pendidikan dan pelatihan pramuka,” kata Khofifah.
Kadispora Jawa Timur Soepratomo mengatakan bahwa lahan bumi perkemahan ini mulanya direncanakan pemprov untuk lahan pembangunan pengolahan limbah B3. Namun, karena di daerah Cerme sudah banyak kawasan pemukiman, maka lahan ini tidak jadi digunakan untuk fungsi tersebut.
Kak Khofifah: tersedia lahan 72 hektar dengan multifungsi
Setelah menerima masukan dari Gus Ipul, pemimpin Jawa Timur ini langsung melakukan verifikasi dan ternyata terdapat aset lahan Pemprov Jatim di Cerme Kabupaten Gresik yang cukup luas, yakni seluas 72 hektar yang terletak di dua desa.
Jika digunakan sebagai bumi perkemahan, lahan tersebut sangat potensial. Maka dari itu, Kak Khofifah melakukan koordinasi dengan pemprov mengenai pendanaan dan mematangkan perencanaan.
“Bumi perkemahan ini bisa menampung sampai 10 ribu peserta perkemahan. Tapi yang ingin saya tekankan, bumi perkemahan ini tentunya bukan hanya untuk pramuka, tapi juga bisa dimanfaatkan oleh ormas, maupun lembaga pendidikan,” kata Kak Khofifah.
Bumi perkemahan yang akan dibangun memiliki keunggulan, yakni terintegrasi dengan pusdiklat. Sehingga ia optimis akan membantu peningkatan kualitas pengembangan diri dan SDM di Jawa Timur. Selain itu, lahan tersebut bisa digunakan untuk taman keanekaragaman hayati.
Lahan ini rencananya akan ditanami aneka pohon. Namun, Kak Khofifah mengusulkan untuk menanam pohon trembesi.
“Tapi tadi saya sampaikan agar diperbanyak pohon trembesi supaya bisa simpan cadangan air. Karena sebagian juga akan digunakan dinas pertanian untuk juga jadi pusat agro, jadi bukan hanya bumi perkemahan,” ujar Kak Khofifah.