Bandung – Literasi merupakan seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai upaya membudayakan membaca bagi masyarakat. Istilah literasi saat ini banyak disampaikan dengan beragam cara agar pemahaman masyarakat terhadap literasi berkembang.
Seperti salah satunya melalui Monolog Inggit Garnasih, masyarakat diajak mengenal kembali sejarah seorang tokoh perjuangan bangsa dengan cara yang berbeda.
“Hingga saat ini masyarakat kita masih terbentuk pemikirannya bahwa literasi hanyalah kegiatan membaca saja. Padahal kegiatan literasi itu bentuknya luas. Karena itu, dengan monolog Inggit Garnasih, kita berupaya menyajikan literasi sejarah dengan cara yang berbeda.” Ujar Lely May, pemeran tokoh Ibu Inggit Garnasih usai pementasannya pada Festival Literasi dan Budaya Jawa Barat, di Gedung Bapusipda Jabar, Jl. Kawaluyaan Indah No. 4 Bandung, Sabtu (26/ 10/2019).
Monolog Inggit Garnasih ini terispirasi dari Buku Novel “ Kuantar ke Gerbang” karya Ramadhan K.H., yang isinya merupakan sekelumit kisah cinta antara Inggit Garnasih dan Bung Karno.
“Ibu Inggit sendiri merupakan seorang tokoh perempuan Jawa Barat yang pada masanya membantu perjuangan bung Karno dalam memperjuangkan kemerdekaan. Tentunya dengan monolog ini kita berupaya melestarikan sejarah jangan sampai tergerus zaman.” Harap Laly.
Kegiatan ini digelar selama dua hari dari 25-26 Oktober 2019 diisi dengan Monolog, E-Lebrary, Bazzar, Photo Booth, Doorprize, Live Music performance, Creative Worskshop, dan Inspirative Talkshow.
meluaskan budaya literasi di jawa barat
Tujuan dari Festival Literasi dan Budaya Jawa Barat yang bekerjasama dengan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (Bapusipda) Jabar ini tidak lain ingin menyadarkan sekaligus mengajak warga Jawa Barat lebih melek literasi.
“Betapa besar manfaatnya literasi bagi masyarakat. Sehingga perlu disadarkan sekaligus di budayakan terus literasi secara luas khususnya di Jawa Barat.” Ujar ketua pelaksana, Andri Fitriadi.
Tidak hanya pelajar yang diundang dalam kegiatan ini, mahasiswa dan umum pun diajak agar mereka dapat menambah wawasan tentang literasi.
“Dengan motttonya “bersinergi dan berkesinambungan” kita mencoba mengundang beberapa pihak seperti para tokoh masyarakat, komunitas dan pihak Bapusipda Jabar agar sama sama mengkampanyekan terus budaya literasi.” Lanjut Andri.
Sumber: Benny K/ Roni SF/ Scout.ID/ BSN