Jakarta – Tim Pokja Pembinaan Pramuka Perguruan Tinggi Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Dr. Adzanil Prima Septy, Ph.D. Ed., memberikan wawasan dan gagasannya tentang peran Pramuka Indonesia dalam mendukung Palestina.
Dalam Webinar “Dialog Kebangsaan: Bagaimana Seharusnya Pramuka Bersikap dalam Peristiwa Genosida di Palestina?”, Kak Adzanil sebagai narasumber menggarisbawahi pentingnya peran sistem brotherhood (persaudaraan) dalam Pramuka, baik di Indonesia maupun di Palestina, sebagai landasan kuat dalam membangun solidaritas dan dukungan untuk Palestina.
“Pramuka berperan dalam perkara palestina, karena pramuka mempunyai sistem Brotherhood. Baik di Pramuka Indonesia maupun Pramuka Palestina,” ungkap Kak Adzanil saat memaparkan materi dalam Webinar, Sabtu (4/11).
Dalam konteks ini, Ketua Tim Pendiri Asosiasi Dosen Pendidikan Kepramukaan Indonesia tersebut mendorong anggota Pramuka untuk berpartisipasi aktif dalam membantu Palestina, dan donasi adalah salah satu bentuk nyata dukungan.
“Pramuka Indonesia bersaudara dengan Palestina. Salah satu upaya untuk membantu mereka adalah dengan berdonasi.” jelasnya.
Selain peran Pramuka, Adzanil juga memandang bahwa sekolah dan pesantren memiliki peran kunci dalam menggalang donasi dan meningkatkan kesadaran tentang situasi di Palestina.
Menurutnya, mereka dapat memainkan peran penting dalam mengedukasi siswa dan santri tentang isu-isu global dan mendorong untuk berkontribusi dalam upaya membantu Palestina.
“Pramuka memiliki sejarah kuat sebagai pemberantas penjajahan, kebodohan, dan kezaliman. Namun, dalam konteks saat ini, ia mengamati bahwa elemen Gerakan Pramuka belum sepenuhnya terlihat dalam upaya membantu Palestina,” paparnya.
Oleh karena itu, ia mendorong penyediaan konten yang menghibur sebagai salah satu cara untuk mengekspresikan solidaritas dengan Palestina, terutama mengingat bahwa Palestina adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.
“Berikan konten menghibur untuk mereka, karena Palestina merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia,” pungkasnya.