Bandung – Media konvensional saat ini sudah mulai tergusur oleh keberadaan media online dan media sosial yang mampu memproduksi berita dengan cepat dan akurat menjangkau para pembacanya. Namun munculnya Isu Hoax bisa diartikan sebagai kebohongan yang masuk ke dalam ruang publik.
Karena itu, Hoax masih menjadi bahaya bagi media konvensional, televisi, atau online dalam memproduksi berita yang berkualitas.
“Hoax bukanlah barang baru sekarang ini dan tak habis-habisnya dibahas. Sekarang ini media konvensional,televisi, atau online harus mampu memproduksi berita berkualitas untuk memerangi hoax,” ujar Ketua Dewan Pers, Yosef Adi Prasetyo dalam diskusi bertajuk “Kebebasan Pers dan Berekspresi VS Hoax” di sela-sela Rapat Kerja Daerah Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Jawa Barat 2 2019, eL Hotel Royal Bandung, Jl. Merdeka No. 2 Bandung, Rabu (27/3/2019).
Menurut Yosef, berita hoax diciptakan oleh orang pintar tapi jahat dan disebarkan oleh orang baik tapi bodoh.
“Konten berita palsu yang sedemikian massif kemudian dibiarkan dan tanpa sadar telah meningkatkan kebodohan dalam masyarakat” ujar Yosef.
Hadir dalam acara tersebut Ketua SMSI Pusat Auri Jaya, Ketua SMSI Jabar Ardiansyah, Direktur Ayo Media Network Roberto Purba, serta sejumlah pemilik media online se-Jawa Barat.
Merebaknya kabar bohong melalui media sosial, membuat media massa konvensional atau online harus mengambil peran lebih besar dengan menghasilkan karya jurnalistik yang dapat menjadi referensi bagi pembacanya.
“Media sosial itu bukan produksi jurnalistik, Kita masih bisa mengimajinasikan lahirnya suatu tatanan dimana kebebasan pers bisa berjaya seiring di satu sisi Hoax perlahan-lahan bisa mati,” ujar Yosef
Tantangan media dan wartawan di era industry 4.0
Industri 4.0 merupakan gabungan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber. Media dan wartawan yang kredibel harus bisa beradaptasi dengan kemajuan teknologi.
“Wartawan profesional yang memahami teknologi disertai uiji kompetensi sangat penting untuk meningkatkan mutu produk pemberitaan. Termasuk perusahaan pers yang bertanggungjawab untuk menyampaikan informasi yang benar dan terverivikasi” lanjut Yosef.
Sumber: Benny K/ Roni SF/ Scout.ID/BSN