Bandung – Berbekal pengetahuan, keterampilan, dan inovasi serta didasari rasa keprihatinan, sejumlah pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Bandung menciptakan beragam alat yang mampu menangani masalah lingkungan di sekolah masing-masing dengan bahan dan cara sederhana.
“Tujuan kami bereksperimen dengan alat-alat kebersihan ini ingin mencoba memecahkan masalah kebersihan lingkungan di sekolah. Salah satunya kami membuat vacum cleaner,”ujar Khaila Aulia, siswa kelas 7 SMP Kartika XIX 1 Bandung di stand Science Tekhnologi Engineering and Mathematics (STEM) Kota Bandung, arena gebyar pendidikan di Sport Center Arcamanik, Jalan Pacuan Kuda, Kota Bandung, Sabtu (23/3/2019).
Acara bertajuk “Indonesia Maju” ini dihadiri langsung Mendikbud Muhadjir Effendy dan Wali Kota Bandung Oded M Danial serta diikuti ratusan pelajar mulai dari TK, SD, SMP dan SMA se-Kota Bandung. Kegiatan tersebut tersebar pula di beberapa kota di Jawa Barat.
Bersama satu timnya, Khaila berencana kedepannya akan membuat alat speaker atau pengeras suara dari kaleng.
Tidak hanya vacuum cleaner dari SMP Kartika XIX 1 Bandung, SMPN 22 Bandungpun tidak ketinggalan menciptakan Kapal Pengeruk Sampah (Karukprah) dan Garbage Cleaning Tool (SGCT).
“Sampah yang ada diangkut dengan karupah yang bermuatan mesin bertenaga batere. Setelah diangkat, kemudian dimasukan ke dalam penampungan sampah sementara,”ujar Rizqita Asyefa P.,siswa kelas VIII, SMPN 22 Bandung.
Sementara SGCT yang menggunakan arus sungai dan dibantu tenaga listrik dari dinamo pada saat dinyalakan maka baling-baling akan berputar dan alat pengeruk sampah ini akan berputar dan sampah akan terangkat.
“Kebetulan masalah sampah yang terbesar itu ada di sungai Citarum, jadi SGCT dibuat nantinya bisa digunakan mengurangi penumpukan sampah yang ada,”lanjut Rizqita.
STEM SMP Kota Bandung sendiri terdiri dari beberapa sekolah yang terlibat diantaranya, SMP Cendikia Muda, SMPN 22 Bandung, SMP Kartika XIX 1 Bandung, SMPN 23 Bandung, SMPN 8 Bandung, dan SMP Lab School UPI.
Berkat praktek teknologi inovasi sederhana tersebut. Sekolah-sekolah tersebut berhasil lolos mulai dari tingkat Kota, Provinsi hingga tingkat nasional di tahun 2018.
Merangsang Siswa Berfikir Kritis
“Tentunya senang dengan arahan dan bimbingan para guru, pembelajaran yang menggunakan sistem STEM ini bisa merangsang para siswa disekolah mampu berpikir kritis dan mampu mencari solusi secara kreatif tentang masalah yang ada di sekolah.
Selain itu, mampu mendorong siswa mau bekerja sama bersama temannya,”ujar Kepala SMPN 22 Bandung, Hj. Ratu Hadijah, S.Pd.,M.MPd., di tempat yang sama.
Sumber : Benny K/ Scout.ID/BSN