Minggu, 14 Agustus 2022
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Login
  • Register
Scout.ID
  • Warta Kita
  • Jejak Pramuka
  • Scout Face
  • Pesona Indonesia
No Result
View All Result
Scout.ID
  • Warta Kita
  • Jejak Pramuka
  • Scout Face
  • Pesona Indonesia
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
Scout.ID
No Result
View All Result
Beranda

Sayuti Melik Mengubah Beberapa Kata dalam Naskah Proklamasi

Discovery Oleh Discovery
19 Februari 2022
Rubrik Pusaka
2.5k
Tuliskan teks proklamasi hasil ketikan sayuti melik

Tuliskan teks proklamasi hasil ketikan Sayuti Melik

711
SHARES
2.6k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Naskah Proklamasi tulisan tangan Sukarno sempat terabaikan, sebelum akhirnya diselamatkan.

Setelah konsep (klad) naskah Proklamasi disetujui, rumusan itu harus diketik terlebih dahulu sebelum diajukan kepada para anggota PPKI dan lainnya yang menunggu di ruangan tengah. Terdapat beberapa coretan dan perubahan akibat pertukaran pendapat. Seperti kata “secermat-cermatnya” diganti dengan “saksama.”

Menurut Ahmad Subardjo, Sukarni yang kebetulan memasuki ruangan, diminta untuk mengetiknya. “Saya lihat dia pergi ke suatu ruang dekat dapur di mana Sayuti Melik dan lain-lain duduk-duduk. Terdapat satu mesin tik di situ dan Sayuti Meliklah mengetik teks dari tulisan tangan Sukarno,” kata Subardjo.

Namun, dalam Wawancara dengan Sayuti Melik karya Arief Priyadi, Sayuti Melik mengaku bahwa Sukarno langsung memintanya mengetik naskah Proklamasi, tidak melalui Sukarni. Perintah Sukarno: “Ti, Ti, tik, tik!”

Patung Sayuti Melik sedang mengetik teks Proklamasi didampingi BM Diah, di Museum Perumusan Naskah Proklamasi.

Pengakuan Sayuti Melik diamini BM Diah, wartawan harian Asia Raya. “Bung Karno memanggil Sayuti Melik yang kebetulan lewat ruangan itu: ‘Ti, Ti, tik ini,’ kata Bung Karno, sambil melambai-lambaikan selembar kertas yang berisi teks Proklamasi.”

Sayuti kemudian menghampiri meja Sukarno dan menerima konsep teks tersebut. “Dia menuju ke ruang lain yang ada meja tulis dan mesin tik. Saya berdiri di belakang Sayuti ketika dia mengetik,” kata BM Diah dalam biografinya, BM Diah Wartawan Serba Bisa karya Toeti Kakiailatu.

Topik Terkait

No Content Available

Sayuti Melik menyatakan naskah Proklamasi tidak langsung bisa diketik karena di rumah Maeda tidak tersedia mesin tik. Tetapi, ada sumber yang menyebutkan, sebenarnya mesin tik ada tetapi berhuruf kanji sehingga sulit digunakan. Untuk itu, Satzuki Mishima, pembantu Maeda dengan mengendarai jeep pergi ke kantor militer Jerman untuk meminjam mesin tik. Satzuki bertemu Mayor Kandelar, perwira Angkatan Laut Jerman, yang lalu meminjamkan mesin tik itu.

Sayuti Melik, ditemani BM Diah, mengetik naskah Proklamasi di ruangan bawah tangga dekat dapur. Dia mengetik naskah Proklamasi dengan perubahan: “tempoh” menjadi “tempo”; kalimat “wakil-wakil bangsa Indonesia” diganti “Atas nama Bangsa Indonesia” dengan menambahkan nama “Soekarno-Hatta”; serta “Djakarta, 17-8-05” menjadi “Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05. Angka tahun ’05 adalah singkatan dari 2605 tahun showa Jepang, yang sama dengan tahun 1945.

“Saya berani mengubah ejaan itu adalah karena saya dulu pernah sekolah guru, jadi kalau soal ejaan bahasa Indonesia saya merasa lebih mengetahui daripada Bung Karno,” kata Sayuti Melik. Jadi, naskah Proklamasi yang dibacakan pada 17 Agustus 1945 sebagai berikut:

PROKLAMASI

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-2 yang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17, boelan 8 tahoen 05

Atas nama Bangsa Indonesia

Soekarno-Hatta

Sayuti Melik mengetik naskah Proklamasi itu dengan tergesa-gesa. Maka hasil ketikannya tidak rapi, sedikit agak mencong (tidak lurus). Sedangkan konsep tulisan tangan Sukarno dia tinggalkan begitu saja di dekat mesin tik. Setelah naskah Proklamasi yang diketik itu dibacakan di depan rapat dan disetujui, barulah Sukarno dan Hatta membubuhkan tanda tangannya.

“Karena tergesa-gesa tadi maka tidak terpikirkan perlunya mengetik rangkap untuk arsip. Jadi hanya saya buat satu lembar saja,” kata Sayuti Melik. “Dengan demikian naskah yang resmi adalah naskah yang saya ketik yang kemudian dibacakan pada 17 Agustus 1945 oleh Sukarno di Pegangsaan Timur 56 Jakarta pukul 10.00 pagi. Sedangkan naskah yang masih berupa tulisan tangan Sukarno itu sebetulnya baru konsep.”

“Setelah konsep saya ketik, saya tinggalkan begitu saja di dekat mesin ketik dan ternyata tidak saya temui lagi. Saya beranggapan bahwa konsep yang ditulis tangan oleh Bung Karno itu telah hilang, mungkin sudah sampai di tempat sampah dan musnah,” kata Sayuti. “Tetapi ternyata anggapan saya itu salah. Saudara BM Diah ternyata memberikan perhatian terhadap konsep naskah tulisan Bung Karno tadi, mungkin beliau telah memikirkan untuk keperluan dokumentasi maka konsep itu diselamatkan.”

Untuk terakhir kali, BM Diah melongok lagi ke tempat Sayuti Melik mengetik. “Saya melihat teks asli (konsep, red) itu tergolek di meja. Karena rasa gembira, teks asli itu terlupakan. Kertas itu kemudian saya ambil, saya lipat baik-baik dan kemudian saya masukkan ke dalam kantung. Empat puluh tujuh tahun lamanya saya simpan teks asli itu dan selalu saya bawa ke mana saja saya berkeliling dunia.” BM Diah baru menyerahkan naskah konsep Proklamasi tulisan tangan Sukarno itu kepada Presiden Soeharto pada 1993.

Discovery

Discovery

Informasi Lainnya

keris nogo sosro asal indonesia
Pusaka

Menguak Fakta Sejarah Asal Muasal Keris yang Tidak Banyak Diketahui Orang

Oleh Sindi Syafitri
20 November 2019

Keris, senjata dengan bentuk berlekuk ini sudah sangat familiar di Pulau Jawa. Karena keris merupakan senjata tradisional khas Pulau Jawa,...

Read more
keris pusaka indonesia

Kebudayaan Tosan Aji Menjadi Cikal Bakal Keris Senjata Pusaka Indonesia

19 November 2019
kujang pusaka macan putih prabu siliwangi

Asal Mula Kujang Senjata Ksatria Pasundan

10 November 2019
kisah mistis musik karinding

Apakah Benar Musik Karinding Mengandung Unsur Mistis yang Bikin Merinding?

9 November 2019

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Paling Sering Dibaca

Presiden Tak Bisa Hadir, Wapres Ma’ruf akan Membuka Jambore Nasional XI di Cibubur

12 Agustus 2022
Bendera Berkibar.

Hari Pramuka Ke-61, Santri Pesantren Pramuka Nurrahman Laksanakan Ulang Janji

13 Agustus 2022
kwarnas lapor presiden jamnas 2022

Ketua Kwarnas Laporkan Kesiapan Jambore Nasional XI 2022

12 Agustus 2022
kak budi waseso ketua kwarnas gerakan pramuka

Wapres pun Tak Bisa Hadir, Jamnas XI Dibuka Ketua Kwarnas

14 Agustus 2022
Rangkaian Peringatan Hari Pramuka ke-61, Kwarnas Tabur Bunga dari Atas KRI Teluk Calang

Rangkaian Peringatan Hari Pramuka ke-61, Kwarnas Tabur Bunga dari Atas KRI Teluk Calang

13 Agustus 2022
  • Redaksi
  • Info Iklan
Call us: +62 81 6627 811
media@scout.id

© 2015-2021 Scout.ID delivery goodnews

No Result
View All Result
  • Scout.ID Store
  • Warta Kita
    • Pramuka Indonesia
    • World Scouts
    • Info Kwarnas
  • Scouts Face
    • Pembina Kita
    • Pramuka Garuda
    • Pramuka Pintar
    • Scout Preneur
    • Tokoh Pramuka
  • Artikel Pramuka
    • Daily Tips
    • Pictures
    • Ulasan
  • Pesona Indonesia
    • Bahasa Kita
    • Cakrawala
    • Faviconic
    • Historisia
  • Agenda & Promosi
    • Info Kegiatan
    • Promo & Jualan
    • Resensi
  • Redaksi Scout.ID
    • Tim Redaksi
    • Konten & Penulisan
    • Kebijakan Privasi
  • Akun Saya
    • Log In
    • Register

© 2015-2021 Scout.ID delivery goodnews

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In