Pramuka-pramuka se-dunia sedang bersiap menuju Menuju Jambore Dunia 2023. Jambore Pramuka se-Dunia atau World Scout Jamboree (WSJ) rencananya setiap empat tahun sekali. Penyelenggarannya oleh World Organization Scout Movement (WOSM). Baru saja, jumlah peserta 80 orang, Kontingen Pramuka Indonesia kembali dari gelaran 24th WSJ di Virginia Barat, Amerika Serikat, pada 22 Juli – 2 Agustus 2019.
Sobat Pramuka, empat tahun yang akan datang, 25th WSJ akan terhelat akbar di Sae Man Geum, Korea Selatan. Bumi Perkemahannya sudah siap untuk menyambut para pramuka dari seluruh dunia.
Bersiap menuju 25th World Scout Jamboree 2023
Banyak yang mengira, berangkat ke jambore kepanduan dunia hanya bermodal uang. Itu tidak sepenuhnya salah. Simak yuk apa saja yang harus dipersiapkan menuju jambore kepanduan dunia.
Syarat usia peserta Jambore Pramuka Se-Dunia
Syarat mengikuti jambore kepanduan dunia adalah pramuka penggalang dan penegak yang usianya ada di rentang 12-17 tahun. Siapkan paspor sebelum keberangkatan. Karena perjalanan ke luar negeri tidak cukup menggunakan KTP atau kartu keluarga.
Kakak pembina yang mau berangkat bisa bergabung sebagai pembina pendamping. Seat ini banyak pembina pramuka yang memperebutkan. Syarat pembina pendamping minimal telah berijazah Kursus Mahir Dasar (KMD) dan usia 27-55 tahun.
Siapkan ilmu dan mental pramuka tangguh
Minimal bisa bahasa Inggris sebagai salah satu bahasa pergaulan dunia, sealain bahasa Indonesia dan bahasa Arab. Kamu adalah duta Indonesia jika menjadi peserta jambore kepanduan Indonesia. Sedikitnya, harus menguasai budaya Indonesia yang akan menjadi materi penampilan budaya di sana.
Yang mau berangkat ke jambore dunia, jangan malas. Pelajari kebudayaan Indonesia, kebudayaan Korea Selatan, dan berbagai tradisi penting pramuka dunia.
Swapping merupakan tradisi pramuka dunia, kamu juga harus siapkan. Swapping adalah bertukar atribut pramuka yang biasanya menjadi tradisi pada saat kegiatan-kegiatan besar seperti jambore dunia. Jangan sampai, pemberian pramuka bule dan pramuka arab hanya terbalas dengan ucapan terima kasih.
Menyiapkan biaya kepesertaan
Biaya jambore dunia per peserta 23rd WSJ Jepang sekitar Rp 30 jutaan dan 24th WSJ USA sekitar Rp 47 jutaan. Itu biaya resmi dari Kwartir Nasional dalam edarannya. Biaya itu terinci untuk kebutuhan tiket penerbangan, camp fee, visa, dan perlengkapan kontingen.
Sebelum keberangkatan, kita kan harus persiapan dengan beberapa kali training center, kursus bahasa, dan kemah belajar budaya. Tambahan itu diatur oleh kwartir cabang atau daerah masing-masing. Kamu juga harus pegang uang saku, kan..?!
Ini penting nih.. Memang ada peserta yang bisa berangkat gratis. Tapi sebenarnya tidak ada yang gratis karena prestasi tertentu. Adanya peserta yang dibayarkan oleh pihak lain seperti pemerintah atau organisasi. Jatah ini biasanya rebutan dan tentu harus melalui proses seleksi.
Biaya keberangkatan ke 25th WSJ Korea Selatan
Perkirakan saja, biaya peserta 25th WSJ Korea Selatan sekitar Rp 40 jutaan, sudah termasuk biaya kegiatan sebelum bergabung dengan kontingen nasional. Kalau menabung selama 4 tahun, kira-kira menabung sekitar Rp 10.000.000,- per tahun. Atau, sekitar Rp 834.000,- per bulan, atau Rp 210.000,- per minggu.
Oh mahal juga ya..?! Ya iya lah… dikiranya pramuka kaleng-kaleng. Mari menabung untuk berangkat ke Jambore Pramuka se-Dunia ke-25 di Korea Selatan. Tanyakan kepada kakak pembina bagaimana mendapatkan uang Rp 250.000,- per minggu untuk ditabung.
Selain peserta ada International Service Team
Disingkat IST, International Service Team adalah para relawan yang siap siaga membantu peserta dan panitia menyukseskan jambore dunia. Syarat menjadi IST adalah pramuka penegak/pandega atau pembina yang setidaknya berijazah KMD. Usianya terbatas 19-55 tahun.
Kalau pramuka penggalang saja mau menabung untuk berangkat ke jambore dunia, seharusnya kakak pembina bisa menjadi teladan untuk menyemangati.