Bangsa Indonesia memperingati Hari Pramuka setiap tanggal 14 Agustus, sebagai tonggak sejarah singkat kepramukaan di Indonesia. Gerakan Pramuka sebelumnya dikenal sebagai gerakan kepanduan. Berubah nama menjadi Gerakan Pramuka itu pada tanggal 14 Agustus 1961.
Gerakan ini terdapat di beberapa negara di dunia dan memiliki sejarah panjang bagaimana kemudian bisa mendunia.
Sejarah Singkat Kepramukaan Indonesia
Gerakan Pramuka telah menjadi bagian dariWorld Organization of the Scout Movement (WOSM). Rilis di Scouts.org, saat ini ada lebih dari 50 juta anggota pramuka baik anak-anak maupun dewasa, pria dan wanita, di lebih dari 200 negara. Gerakan Pramuka Indonesia, pun menyebar ke seluruh dunia. Kini Gerakan Pramuka berpangkalan di beberapa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).
Asalnya kepanduan yang berasal dari Inggris
Gerakan ini bermula dari 20 anak laki-laki yang melakukan eksperimen berkemah pada 1907. Kegiatan berkemah selama sembilan hari pertama pada Agustus awal abad 20 di Pulau Brownsea, Dorset, Inggris.
Perkemahan ini berhasil membuktikan kepada penyelenggara, Robert Baden Powell bahwa pelatihan dan metodenya menarik bagi kaum muda.
Setahun kemudian, Baden Powell menerbitkan buku pertamanya tentang Pramuka yakni Scouting for Boys yang terkenal itu. Buku tersebut berhasil meraih penjualan lebih dari 100 juta eksemplar yang menjadikannya salah satu buku paling laris sepanjang masa.
Dalam tulisannya, Baden Powell menjabarkan metode pelatihan perkemahan untuk anak-anak. Nantinya metode ini diduplikasi oleh banyak organisasi pemuda di dunia.
Hari lahir Baden-Powell pada 22 Februari 1857. Anggota dan organisasi pramuka sedunia, Scout memperingatinya sebagai Scouts Founder’s Day.
Pada 1909 Scout mengijinkan penerjemahan buku Scouting for Boys ke lima bahasa. Di London anggota komunitas Scout semakin banyak, mencapai 11.000 anggota.
Sempat terhenti akibat pecahnya Perang Dunia pertama. Namun akhirnya Scout terus berlanjut. Sampailah pada 1920, Scout di bawah komando Baden Powell menggelar Jambore Pramuka Dunia pertama kali di Olympia, London. Peserta Jambore Pramuka Dunia pertama mencapai 8.000 orang. Ajang ini membuktikan kaum muda dari berbagai negara dapat berkumpul untuk berbagi minat dan cita-cita yang sama.
Jambore pertama itu sekaligus melahirkan Biro Pramuka Dunia. Dua tahun kemudian Komite Pramuka Dunia pertama, Scout membentuk komite pada Konferensi Internasional ke-2 di Paris. Komite ini beranggotakan wakil dari 31 Organisasi Pramuka dari seluruh dunia. Keanggotaannya di dunia saat itu mencapai lebih dari 1 juta.
Pramuka di Indonesia ada sejak penjajahan Belanda
Di Indonesia, gerakan kepanduan ada dan aktif sejak zaman kolonial Belanda. Tahun 1916, Mangkunegara VII di Surakarta memprakarsai berdirinya Javaansche Padvinders Organisatie.
Setelah itu, bermunculan gerakan-gerakan sejenis dari organisasi-organisasi pergerakan. Sebut saja Hizbul Wathan (Muhammadiyah), Nationale Padvinderij (Boedi Oetomo, Sarekat Islam Afdeling Padvinderij (Sarekat Islam), Nationale Islamietische Padvinderij (Jong Islamieten Bond), dan lain-lain.
Menurut Panduan Museum Sumpah Pemuda (2009), gerakan kepanduan atau pramuka di tanah air secara nasional bermula pada 1923 dengan berdirinya Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung dan Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO) di Batavia.
Lalu, mereka melebur menjadi Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO) pada 1926. Adapun istilah Pramuka resmi untuk menyebut gerakan kepanduan nasional baru, cukup lama. Setelah Indonesia merdeka, tepatnya pada 14 Agustus 1961.
Perjalanan sejarah menjadi Gerakan Pramuka
Gagasan itu muncul dari Presiden Sukarno yang berhasrat tinggi menyatukan seluruh gerakan kepanduan di seluruh Indonesia. Oleh karena itu setiap 14 Agustus kita memperingati sebagai Hari Pramuka.
Lambang Gerakan Pramuka berupa silue tunas kelapa. Penciptanya Soenardjo Atmodipurwo. Ia seorang pembina Pramuka yang sehari-harinya bekerja di Departemen Pertanian dan juga tokoh Pramuka.
Misi utama Gerakan Pramuka adalah untuk mendidik pemuda dan pemudi Indonesia, dari usia anak-anak, demi meningkatkan rasa cinta tanah air dan bela negara.
Sri Sultan Hamengkubuwana IX yang mencetuskan istilah Pramuka. Nama itu berasal dari kata Poromuko yang artinya, pasukan terdepan dalam perang. Lalu, para tokoh pramuka di tahun 1961-an menerjemahkan kata PRAMUKA menjadi Praja Muda Karana yang berarti “Jiwa Muda yang Gemar Berkarya”.
Sultan HB IX menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka pertama. Jabatan itu lama sandang. Ia menjabat kembali sampai 4 periode selanjutnya hingga tahun 1974. Ia berjasa membuat nama Pramuka Indonesia populer hingga ke luar negeri. Maka, gelar Bapak Pramuka Indonesia kemudian disematkan kepada Raja Yogyakarta ini.
Tonggak sejarah 14 Agustus 1961, perjalanan panjang kepanduan di negeri ini bertemu dengan pintu gerbang masa depan cerahnya. Ide perlawanan kepada penjajahan, hidup merdeka sebagai bangsa, perseteruan antarpandu di seluruh Indonesia ditutup dengan sejarah singkat kepramukaan Indonesia.
Seakan-akan, kepramukaan ini lahir pada tahun 1961 dengan bersatunya organisasi-organisasi kepanduan menjadi Gerakan Pramuka.
Saat ini, di bawah kepemimpinan kolektif Kwartir Nasional, Gerakan Pramuka menyebar ke seluruh dunia. Gerakan Pramuka ada di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). Jadi, kalau Kakak ke luar negeri dan tinggal di luar negeri, silakan datangi KBRI dan aktiflah ber-pramuka di negara itu.