Kak Winggo panggilan akrabnya. Banyak juga yang memanggilnya dengan sebutan Bunda Winggo. Ia telah meraih predikat mahir siaga. Wanita tangguh ini dilahirkan 47 tahun silam, di Subang 11 Maret 1972.
Sri Winggowati memiliki kegemaran olahraga, menyanyi dan belajar ini mengabdi di Gugusdepan Kota Bandung 15028 Basis SDN 023 Pajagalan.
Pramuka sejak belia
Kak Winggo menapaki perjalanan pramuka yang cukup panjang. Diawali dengan keanggotaannya sejak belia sebagai pramuka siaga di pangkalan SD IPK 4 Cadasari Pandeglang Banten tahun 1982. Berlanjut menjadi anggota pramuka penggalang di SMP Negeri 1 Kabupaten Subang. Kemudian ia dilantik menjadi anggota pramuka penegak di pangkalan SPG Negeri Subang.
Kemahiran dan kecakapan Kak Winggo dalam kepramukaan terlihat sejak belia. Setelah menginjak remaja menuju dewasa pun ia dipercaya untuk menjadi Ketua Dewan Ambalan putri di pangkalan SPG Negeri (setara SLTA).
Selain itu, ia juga menjadi pengurus Dewan Kerja Cabang (DKC) Kwarcab Subang periode 1989-1992 sebagai anggota bidang pembinaan dan evaluasi, kemudian menjabat sebagai bendahara DKC.
Aktif di DKC, ia mendapatkan banyak kesempatan untuk mengikuti berbagai kegiatan di tingkat Kwarcab Subang, Kwarda Jawa Barat, hingga Kwarnas. Kak Winggo mengikuti Jota Joti, Raimuna Daerah Jawa Barat di Buper Kiara Payung , Raimuna Nasional di Buper Cibubur, Apel Gelar Senja dan apel Hari Pramuka Nasional di Istana Negara, Perkemahan Wirakarya Nasional di Purbalingga Jawa Tengah dan masih banyak lagi kegiatan-kegiatan yang ia ikuti.
Ia memiliki kesan yang sangat mendalam menjadi anggota pramuka Penegak. Ia dapat menyelesaikan syarat kecakapan umum baik sebagai bantara maupun laksana.
Pembina mahir, aktif di gudep
Kak Winggo juga aktif menjadi seorang pembina di gugusdepan. Ia meyakini bahwa untuk menjadi seorang pembina pramuka tidak hanya bermodal kemauan, tetapi juga perlu memperhatikan kapasitas dan kompetensi yang dimiliki. Demi meningkatkan kompetensinya, Kak Winggo mengambil kursus mahir dasar dan kursus mahir lanjutan pada golongan siaga.
Kiprah menuju Wakil Ketua Bina Muda
Kiprah kepramukaan Kak Winggo tidak hanya di lingkungan basis saja. Kegiatan pramuka di kwarran juga merupakan sebuah panggilan yang harus diikuti sepenuh kemampuan. Kak Winggo menjadi andalan bina wasa untuk pertama kalinya pada tahun 2013, kemudian menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Bina Muda Kwarran Astanaanyar, Kota Bandung, hingga tahun 2016.
Periode kepengurusan 2016–2019, ia dipercaya untuk memegang amanah sebagai Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Hukum Kwarran Astanaanyar. Pada masa rentang tersebut, kiprah kepramukaannya naik pada level lebih tinggi dengan dipercaya sebagai andalan cabang bidang bina muda urusan siaga di Kwarcab Kota Bandung selama dua periode, rentang antara tahun 2016-2024.
Dari guru honorer menjadi kepala sekolah
Mengawali karir guru dan pendidik sebagai guru honor 1999 di SDN Sukajadi 2 Kecamatan Sukajadi, berbekal ijazah SPG merupakan suatu hal yang membuat Kak Winggo harus terus bangkit dan lebih semangat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikut yang sesuai.
Pada tahun 2000 pindah mengajar sebagai guru honor ke SDN Durman 4 Kecamatan Andir sembari melanjutkan pendidikan ke D2 PGSD UPI, selesai tahun 2002, pada tahun ini juga mengikuti seleksi guru bantu di Kota Bandung dari Kementrian Pendidikan dan mendapat penugasan per tahun 2003.
Perjalanan berlangsung mengalir hingga akhirnya pada pertengahan tahun 2007 Kak Winggo dimutasi ke SDPN Pajagalan 58 dan diangkat menjadi PNS 6 bulan kemudian pertanggal 1 Januari 2008.
Melalui perjalanan sebagai guru, Kak Winggo meraih gelar sebagai guru berprestasi, hingga akhirnya ia lolos seleksi calon kepala sekolah yang digawangi LPPKS Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sarjana di usia muda
Hal yang paling mengesankan dalam masa bakti Kak Winggo ialah mendapat kesempatan menjadi tim pembina siaga garuda, meskipun hal tersebut marupakan salah satu tugas yang melekat sebagai andalan urusan siaga.
Kak Winggo yang memiliki hobi belajar, sangat bangga karena mendapat kesempatan belajar di negeri tetangga untuk kedua kalinya. Selain itu, ia juga berhasil meraih gelar strata 2 di usia yang tidak lagi muda dengan tepat waktu dan memuaskan.
Learning Process Every Day
Begitulah moto hidup Kak Winggo. Belajar itu tak berbatas usia dan waktu, pendidikan di perguruan tinggi ditempuh setelah menikah dan memiliki anak tak menjadi halangan asalkan mampu berbagi waktu.
Baginya, “learning process every day” memerlukan pegelolaan waktu, diri, dan pengelolaan emosi yang baik.
Belajarlah selagi mampu sebagai latihan sepanjang hayat baik formal maupun informal, belajar setiap waktu dan setiap hari dari ayat-ayat kauniah/alam semesta pada umumnya
Kak Sri Winggowati
Pendidikan bagaimana pun akan memberi warna pada kehidupan seseorang. Pengalaman mengesankan selama menempuh pendidikan formal teryata dipengaruhi warna-warni pendidikan informal dan nonformal yang dilalui.
Bangga dengan pendidikan dan mencintai pendidikan akan mewujudkan sikap bertanggungjwab dan menghasilkan percaya diri sebagai output pendidikan.
Riwayat pendidikan yang ditempuh Kak Winggo dimulai tahun 1979–1985 SDN Harumanis Subang, 1985–1988 SMP Negeri I Subang, 1988–1991 SPG Negeri Subang, 2000–2002 D2 jurusan PGSD UPI, 2004–2006 S1 jurursan PGSD UPI, 2015–2017 S2 jurusan Magister Pendidikan Matematika, 2018-sekarang menempuh program doktor pendidikan dasar UPI.