Selasa, 20 April 2021
  • Redaksi
  • Info Iklan

Tidak ada produk di keranjang.

  • Login
  • Register
Scout.ID
  • Warta Kita
  • Jejak Pramuka
  • Scout Face
  • Pesona Indonesia
No Result
View All Result
Scout.ID
  • Warta Kita
  • Jejak Pramuka
  • Scout Face
  • Pesona Indonesia
No Result
View All Result

Tidak ada produk di keranjang.

  • Login
  • Register
Scout.ID
No Result
View All Result
Home Pesona Indonesia Faviconic Pusaka

Apakah Benar Musik Karinding Mengandung Unsur Mistis yang Bikin Merinding?

Sindi Syafitri by Sindi Syafitri
3 September 2020
in Pusaka
0 0
0
kisah mistis musik karinding
3
SHARES
277
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Indonesia memang negara yang memiliki ragam budaya, mulai dari tarian, makanan, baju adat, seni musik dan masih banyak lagi. Seni musik berkaitan dengan alat musik. Salah satu alat musik yang menjadi ciri khas Indonesia adalah alat musik tradisional.

Salah satu alat musik tradisional yang ada di Nusantara ialah Karinding. Alat musik ini dimainkan di beberapa wilayah dengan sebutan yang berbeda-beda, namun Karinding lebih dikenal sebagai alat musik khas dari Sunda. Bentuknya kecil dan sederhana, alat musik ini masuk ke dalam jenis idiofon atau lamelafon.

Sejarah Karinding

contoh alat musik karinding
Alat Musik Karinding (Foto: SuaraPemimpin)

Menurut sejarah, Karinding sudah hadir sejak enam abad yang lalu, alat ini juga lebih tua dari alat musik kecapi.

Menurut cerita para sesepuh, zaman dahulu ketika petani masih memiliki budaya menunggui sawah, salah satu kegiatan yang biasa dilakukan adalah mengusir hama. Salah satu alat bantu untuk mengusir hama adalah menggunakan Karinding.

Bunyinya memang agak aneh, ada yang bergetar, ada vibrasi, dan juga ada suara yang mendenging. Suara-suara yang keluar dari alat musik Karinding ini terdengar mistis.

Konon katanya, suara-suara aneh dari Karinding ini jika dimainkan mampu mengusir serangga yang merupakan hama di sawah. Hal ini dikarenakan suaranya mungkin mengganggu serangga sehingga serangga akan kabur apabila mendengar suara Karinding.

Seiring berjalannya waktu, budaya menunggui padi sawah atau huma sudah hilang secara perlahan. Kali ini, alat musik Karinding tidak lagi dipakai untuk mengusir hama. Saat ini alat musik Karinding sudah menjadi bagian dari alat musik masyarakat Sunda.

Digunakan perlengkapan upacara adat dan ritual

Pada zaman dahulu, Karinding digunakan sebagai perlengkapan upacara adat atau ritual. Sekarang pun masih ada yang menggunakan alat musik tersebut untuk mengiringi pembacaan rajah.

Alat musik Karinding memiliki tiga bagian yaitu bagian jarum tempat keluarnya nada yang disebut cecet ucing (buntut kucing), lalu pembatas jarum, dan bagian ujung yang disebut paneunggeul (pemukul). Paneunggeul jika dipukul oleh tangan akan berfungsi untuk menggerakan jarum. Maka, keluarlah bunyi khas dari karinding.

Untuk memperoleh suara yang indah, Karinding harus ditiup dan dikombinasikan dengan diketuk atau ditepuk pada bagian tengah. Suara yang dihasilkan tergantung dari olahan rongga mulut, lidah dan napas. Menurut cerita, nada atau pirigan dalam memainkan karinding ada empat jenis, yaitu: tonggeret, gogondangan, rereogan, dan iring-iringan.

Karinding mengenal gender

Karinding juga mengenal gender, karinding yang digunakan oleh perempuan terbuat dari bambu dengan bentuk seperti susuk sanggul. Sehingga dapat disisipkan pada sanggul. Sedangkan untuk laki-laki, terbuat dari pelepah kawung yang berukuran lebih pendek. Alat musik tersebut dapat disimpan di tempat tembakau atau rokok.

biasanya, Karinding mempunyai panjang 10 cm dan lebar 2 cm, namun tergantung pula dengan fungsi pemakaiannya. Yang dapat mempengaruhi bunyi ialah ukuran yang berbeda, perbedaan cara mengetuk.

Sebagai pengikat hati pasangan

Konon katanya, Karinding juga berfungsi sebagai pemikat hati pasangan. Karinding telah diperkenalkan sejak anak-anak sebagai alat permainan dan saat sudah beranjak remaja, antara laki-laki dan perempuan saling sahut-menyahut dengan nada yang khusus.

Terkandung filosofi

Menurut filosofi, Karinding dianggap memberi simbol tentang alam semesta, lingkungan, serta spiritual. Karinding dapat dibunyikan dengan berbagai cara, yakni dengan ditabuh dan diketuk. Hal ini menyimbolkan teori pembentukan alam semesta. Getaran yang dihasilkan alat musiknya menggambarkan sebuah tanda kehidupan, termasuk dengungan suara yang dihasilkan.

Selain itu, Karinding dianggap sebagai arahan untuk tetap yakin, sabar, dan sadar. Saat memukul atau mengetuk alat musik karinding, harus yakin dan sabar agar menimbulkan bunyi atau suara. Kemudian harus sadar, bahwa suara yang keluar merupakan suara alat musik dan bukan suara kita.

Karinding mengandung norma-norma, yakni norma ketuhanan, kemanusiaan, kemasyarakatan, terdapat hukum waktu, hukum menetapkan kenegaraan, kemudian menentukan demografi kependudukan.

Gerakan melestarikan budaya

Warga negara Indonesia sudah seharusnya memegang teguh kebudayaan, dengan cara terus melestarikan ragam budaya yang dimiliki. Sehingga, kekayaan dan keragaman dapat terus abadi dari masa ke masa. Tidak hanya itu, agar kekayaan budaya Indonesia dapat terus bersinar di mancanegara.

Tags: Musik KarindingPesona IndonesiaSeni Sunda
Sindi Syafitri

Sindi Syafitri

Mentor Muslimah Care Indonesia, Perintis UKM Literasi Triguna, Pengurus Generasi Madani Tasikmalaya Editor scout.id

Next Post
wabup seruyan membuka gebyar pesta siaga

Wagub Seruyan Membuka Gebyar Pesta Siaga Pramuka Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah

  • Trending
  • Comments
  • Latest
pramuka manusia pancasila

Asas, Fungsi, dan Tujuan Gerakan Pramuka menurut Undang-Undang

18 Oktober 2019
akibat tidak percaya diri

7 Akibat Tidak Percaya Diri Ini Mempengaruhi Kualitas Hidupmu

22 Mei 2018
tips menyampaikan kritik

Inilah 5 Tips Menyampaikan Kritik dan Saran Kepada Teman

18 Oktober 2019
mengapa harus percaya diri

7 Alasan Sederhana Mengapa Harus Percaya Diri

17 Mei 2018
kak didie kota bogor

Buka Rakercab Pramuka Kota Bogor 2021, Ini Pesan Kak Dedie

Perkemahan Bela Negara di Ikuti 5.000 Pramuka

Perkemahan Bela Negara di Ikuti 5.000 Pramuka

Sehat minum air mineral

Minum Air yang Cukup, Apa Bahaya Jika Tubuh Kita Kekurangan Cairan?

Pramuka Bhayangkara Peduli

Pramuka Bhayangkara Peduli

kak didie kota bogor

Buka Rakercab Pramuka Kota Bogor 2021, Ini Pesan Kak Dedie

9 April 2021
Penggiat Pertanian Jabat Ketua Kwarda Jatim

Penggiat Pertanian Jabat Ketua Kwarda Jatim

17 Desember 2020
Ka Kwarcab Sampang

Kakwarcab Sampang Revitalisasi Gerakan Pramuka Hingga Ke Tingkat Desa

4 Desember 2020
Hubungan Saka, Kwartir Dan Dewan Kerja

Hubungan Saka, Kwartir Dan Dewan Kerja

27 November 2020
  • Redaksi
  • Info Iklan
Call us: +62 81 6627 811
media@scout.id

© 2016-2020 Scout.ID delivery goodnews

No Result
View All Result
  • Scout.ID Store
  • Warta Kita
    • Pramuka Indonesia
    • World Scouts
    • Info Kwarnas
  • Scouts Face
    • Pembina Kita
    • Pramuka Garuda
    • Pramuka Pintar
    • Scout Preneur
    • Tokoh Pramuka
  • Artikel Pramuka
    • Daily Tips
    • Pictures
    • Ulasan
  • Pesona Indonesia
    • Bahasa Kita
    • Wisata Alam
    • Cakrawala
    • Faviconic
    • Historisia
  • Agenda & Promosi
    • Info Kegiatan
    • Promo & Jualan
    • Resensi
  • Redaksi Scout.ID
    • Tim Redaksi
    • Konten & Penulisan
    • Kebijakan Privasi
  • Akun Saya
    • Log In
    • Register

© 2016-2020 Scout.ID delivery goodnews

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In