Sampah plastik kian merajalela di Indonesia. Masyarakat sudah terbiasa membuang dan membakar sampah plastik. namun, Plastik yang dibakar akan mengeluarkan molekul dioxin yang beracun. Kemudian, zat beracun tersebut akan terbawa oleh hujan dan dapat mencemari sumber air.
Berdasarkan data Jenna Jambeck, seorang peneliti sampah dari Universitas Georgia, Indonesia berada di peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik yang mencapai sebesar 187,2 juta ton setelah China yang mencapai 262,9 juta ton. Selain itu, plastik dapat diuraikan dalam waktu 1 millenium atau sekitar 1000 tahun. Ngeri kan ?
Apa itu Ecobrick ?
Ecobrick adalah metode untuk meminimalisir sampah dengan media botol plastik yang diisi penuh dengan sampah anorganik (sampah yang tak dapat diuraikan atau membutuhkan waktu lama untuk diuraikan oleh mikroorganisme) menjadi benar-benar keras dan padat.
Melihat permasalahan sampah yang semakin menjadi, maka sudah seharusnya menerapkan prinsip 3R yaitu Reduce (mengurangi), Reuse (Menggunakan kembali), dan Recycle (Mendaur ulang) selayaknya kita terapkan dalam mengatasi sampah plastik.
Pemerhati lingkungan asal Kanada, Russel Maier, memperkenalkan metode pengolahan sampah plastik dengan cara simpel namun efektif. Metode pengolahan plastik yang unik dan kreatif itu bernama Ecobrick yang dapat menghasilkan berbagai barang bermanfaat.
Membuat ecobrick cukup mudah, hanya bermodalkan botol plastik dan sampah plastik.
Pertama, siapkan botol plastik
Hal pertama yang dapat dilakukan adalah menyiapkan botol air mineral plastik yang sudah dikeringkan terlebih dahulu, agar sampah plastik dalam botol ecobrick tidak berbau. Ukuran botol plastik yang akan digunakan pun bervariasi, tergantung ecobrick sendiri akan dimanfaatkan menjadi apa.
Kedua, siapkan tongkat kayu
Tongkat kayu diperlukan untuk memasukkan sampah-sampah plastik ke dalam botol, agar ecobrick dapat benar-benar padat. Namun, panjang tongkat kayu harus lebih panjang dari tinggi botol. Selain itu, diameter kayu harus lebih kecil dari lubang botol.
Ketiga, siapkan sampah plastik
Sampah yang cocok untuk dimasukkan dalam botol ecobrick adalah bungkus makanan berbahan plastik, tissue basah, puntung rokok, dan sampah anorganik serupa.
Sampah plastik yang akan digunakan sebaiknya dibersihkan dan dicuci terlebih dahulu, agar sisa-sisa makanan ataupun kotoran dapat hilang. Karena, akan menyebabkan aroma yang tidak sedap pada ecobrick.
Keempat, pastikan sampah mengisi seluruh ruangan botol
Sampah yang telah dimasukkan harus mengisi seluruh rongga dalam botol, hingga jika menggunakan botol ecobrick berukuran 1,5 liter, harus memiliki berat rata-rata 0,5 hingga 1 kilogram (tergantung isi sampah dalam botol ecobrick).
Tujuan dari pemadatan botol ecobrick tersebut adalah untuk efisiensi penampungan sampah, serta kevalidan hasil karya ecobrick nanti setelah dibuat. Jika botol ecobrick kurang terisi penuh, maka ecobrick tidak akan kuat dan mudah rusak.
Tuangkan seni ecobrickmu

Ecobrick dapat dikreasikan sedemikian rupa. Dapat dimanfaatkan sebagai hiasan, meja, kursi dan kreasi lainnya tergantung kreativitas masing-masing. Selain memiliki nilai seni dan nilai jual, pembuatan ecobrick juga dapat mengurangi limbah plastik yang pada dasarnya tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme.
Penggunaan furniture dari ecobrick dapat meminimalisir penggunaan kayu, sehingga akan banyak pohon yang diselamatkan.