Bandung – Kegiatan mengisi liburan tentunya bisa lebih menyenangkan, seru, sekaligus bermanfaat jika dikemas secara menarik. Hal tersebut yang dilakukan sahabat dari Cemara Wisata saat menggelar “Liburan Seru Akhir Tahun” .
Bersama para peserta yang terdiri dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Mereka mengunjungi serta menjelajahi tiga museum sekaligus diantaranya Museum Geologi, Museum Pos, dan Museum Gedung Sate.
“Kegiatan ini bukan sekedar jalan-jalan. Namun sifatnya edukatif. Bagaimana kami mengajak dan mengenalkan kembali museum khususnya kepada anak-anak dan remaja,” ujar Pramukti dari Cemara Wisata di sela-sela kegiatan di Museum Pos Indonesia, Jalan Cilaki No. 73 Bandung, Sabtu (30/12/2017).
Keberadaan Museum ini telah berdiri sejak zaman Hindia Belanda, tepatnya pada tahun 1933. Awalnya bangunan yang didesain oleh duo arsitek J. Berger dan Leutdsgebouwdienst ini bernama Pos Telegrap dan Telepon (PTT).
“Kedepannya kami akan bermitra dengan pihak museum untuk bersama-sama bagaimana berkolaborasi mengemas kegiatan seperti ini agar lebih menarik dan mampu mengajak lebih banyak peserta, “ lanjut Pram.
Dalam kegiatan tersebut, para peserta diajak pula mewarnai gambar Dinosaurus dan menulis pesan diatas kartus Pos.
“Sebagai orang tua kami senang dengan kegiatan ini, karena mengenalkan kepada anak-anak kami apa itu museum dan isinya.Selain itu, secara tidak langsung mendidik anak-anak kami untuk menambah wawasan dengan belajar sambil bermain.” Ucap Intan Nuraeni, salah satu orang tua peserta di Museum Geologi.
Hingga hampir memasuki penghujung tahun 2017.Terpantau jumlah pengunjung ke museum Geologi Bandung yang terletak di jalan Diponegoro No. 57 Bandung tersebut terus bertambah. Mereka terdiri dari para wisatawan lokal dan mancanegara yang mengisi liburannya dengan mengedukasi keluarga tentang beragam fenomena kebumian.
“Jelajah museum memang terasa manfaatnya dan sejalan dengan salah satu program kami dari Balad Museum Sribaduga. Kedepannya kegiatan seperti ini bisa lebih disosialisasikan lagi kepada masyarakat,” ucap Andri Fitriyadi dari Balad Sribaduga di Museum Gedung Sate yang baru diresmikan 8 Desember 2017 lalu.
Museum dengan sebutan Smart Museum ini luasnya 500 m2 dan terletak di lantai dasar Gedung Sate.Merupakan pelayanan informasi pemerintah provinsi Jawa Barat kepada masyarakat yang menampilkan gambar, tulisan tentang sejarah berdirinya gedung Sate dalam bentul digital.
Selanjutnya acara ditutup dengan pemberian sertifikat kegiatan kepada para peserta.
Sumber : Benny K/ Roni SF/ Scout.id