Bertahan hidup di alam bebas dimulai dari mengenali batas diri dan memahami tantangan sekitar.
Mendaki Gunung itu menantang, tapi juga penuh risiko. Salah satu hal yang sering luput dari perhatian para pendaki pemula adalah mengenali dua jenis bahaya utama dalam kegiatan alam bebas: bahaya subjektif dan bahaya objektif. Keduanya punya karakter berbeda, tapi sama-sama bisa berujung fatal kalau tidak diantisipasi.
Bahaya subjektif adalah ancaman yang berasal dari dalam diri pendaki sendiri. Misalnya, kondisi fisik yang lemah, kurang pengalaman, kurangnya pengetahuan tentang navigasi, atau sikap meremehkan alam. Yang satu ini bisa dicegah dengan baik, karena kita sendiri yang punya kendali penuh atasnya.
“Jangan pernah anggap remeh kondisi alam dalam bentuk apa pun,” tulis Harley Bayu Sastha. Bahkan gunung yang sering didaki seperti Gede atau Papandayan tetap menyimpan risiko jika kita tidak siap.
Sementara itu, bahaya objektif datang dari faktor eksternal, alias dari kondisi alam yang tidak bisa kita ubah. Contohnya:
- Udara dingin dan angin kencang, terutama di gunung bersalju atau tinggi.
- Badai mendadak yang bisa menghambat perjalanan.
- Kabut tebal yang menurunkan jarak pandang secara drastis.
- Medan licin dan curam, terutama saat musim hujan.
- Batu jatuh, longsor, dan tanah ambles di jalur pendakian.
- Suhu ekstrem yang bisa menyebabkan hipotermia.
Meski tidak bisa dicegah, bahaya objektif tetap bisa diantisipasi. Caranya dengan mempersiapkan perlengkapan yang tepat, seperti jaket hangat, tenda tahan air, serta membawa peta dan alat navigasi. Jangan lupa juga memperhatikan prakiraan cuaca dan musim saat merencanakan perjalanan.
Penting juga untuk mengenali batas kemampuan diri, karena terlalu memaksakan diri justru bisa memperbesar risiko. Jika kondisi tidak memungkinkan, lebih baik menunda perjalanan daripada menantang bahaya.
Dengan memahami kedua jenis bahaya ini, pendaki bisa lebih siap dan bijak dalam mengambil keputusan di lapangan. Keselamatan harus selalu jadi prioritas utama. Ingat, tujuan mendaki bukan sekadar mencapai puncak, tapi juga pulang dengan selamat dan membawa cerita yang berkesan.