
Pendidikan karakter adalah harga mati bagi sebuah bangsa yang ingin maju dan berwibawa di hadapan bangsa lain. Nilai suatu bangsa nampak dari karakter masyarakatnya. Penting sekali memahami pengertian pendidikan karakter melalui pendapat para ahli. Penanaman pendidikan karakter anak sejak dini merupakan langkah sederhana untuk menanamkan pendidikan karakter anak di sekolah yang berkualitas.
Pengertian Pendidikan Karakter
Tujuan dari pendidikan adalah membentuk karakter, sikap dan perilaku peserta didik. UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 menjelaskan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi siswa agar memiliki kecerdasan, kepribadian dan akhlak yang mulia.
Pengertian pendidikan akhlak adalah upaya pendidik, guru dan orang tua membimbing remaja agar mereka berkembang mencapai tingkat kedewasaan.
Pengertian Menurut Para Ahli
Tadzkiroatun Musfiroh (2008) menyatakan bahwa karakter mengacu pada serangkaian attitude (sikap), behaviour (perilaku), motivation (motivasi) dan skill (keterampilan).
Pengertian Menurut Thomas Lickona
Thomas Lickona menyatakan bahwa pendidikan berbasis karakter adalah sebuah upaya secara sengaja untuk membantu seseorang agar dapat memahami, memperhatikan dan melaksanakan nilai luhur yang pokok.
Menanamkan Pendidikan Karakter Anak
Penting banget menanamkan pendidikan tentang karakter pada anak sejak dini. Mengapa? Karena anak adalah manusia yang secara fisik kecil dan lemah tetapi mereka sudah memiliki rasa, kemampuan, daya ingat dan kecerdasan yang luar biasa.
Anak kecil ibarat pohon yang masih kecil. Tanaman yang masih kecil sangat mudah untuk dibentuk sesuai dengan kehendak pemiliknya. Begitu juga dengan seorang anak. Seorang anak masih belum punya sikap dan pendirian yang kokoh. Guru, pendidik dan orang tua perlu membentuk karakter mereka sejak dini.
Pembentukan karakter anak sejak dini akan membuat mereka terbiasa melakukan kebaikan, suka menolong orang lain, senang belajar dan mandiri sejak dini.
Baca juga: Bahaya Narkoba Bagi Generasi Muda Yang Perlu Kamu Sadari
Fungsi Pendidikan yang Berkarakter
Fungsi pendidikan tentang karakter adalah membangun potensi diri peserta didik agar mereka sukses menjalani hidupnya.
Pendidikan akhlak di sekolah mempunyai fungsi membentuk karakter siswa supaya menjadi pribadi yang berakhlak, berbudi luhur dan berperilaku baik.
Nilai Pendidikan Berkarakter
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional telah membuat kerangka nilai pendidikan akhlak dan moralitas yang menjadi prioritas penguatan pendidikan moral di sekolah. Secara umum ada 5 pilar utama pendidikan akhlak sebagai berikut:
Religius
Religius bukan berupa slogan agama saja tetapi bentuk perilaku nyata dalam kehidupan sehari-hari. Karakter religius adalah bagaimana anak bisa menjalankan ajaran agama dan kepercayaan yang mereka anut, mampu menghargai perbedaan pendapat dan memiliki toleransi terhadap sesama.
Rasa Nasionalisme
Sikap nasionalisme nampak dan terwujud dalam apresiasi budaya dan bangsa, taat terhadap hukum dan aturan, disiplin, mampu menghormati keragaman agama, budaya, suku dan bangsa.
Sikap Tegas
Para siswa dan peserta didik perlu diajarkan sikap tanggung jawab, disiplin dan konsisten. Bagaimana agar mereka mampu menjaga konsistensi antara perkataan dan tindakan berdasarkan nilai agama, moralitas dan pancasila.
Sikap Mandiri
Peserta didik perlu dikenalkan tentang konsep mandiri sejak dini. Bagaimana mereka bisa mandiri tanpa menjadi beban bagi orang lain. Mereka perlu dikenalkan tentang bagaimana mengatur waktu, membangun impian, harapan dan cita-cita.
Suka Gotong Royong
Gotong royong merupakan sikap luhur yang perlu pendidik dan orang tua kenalkan kepada anak sejak dini. Bagaimana mereka suka membantu sesamanya. Mampu bekerjasama dengan baik. Melakukan aktifitas menolong orang yang membutuhkan. Membangun rasa empati, simpati dan solidaritas dengan sesama.
Baca juga: Bagaimana cara mempertahankan Pancasila Bagi Pemuda
Menanamkan Pendidikan Tentang Karakter di Sekolah
Sekolah adalah lembaga pendidikan yang wajib melakukan pembentukan karakter siswa dan peserta didik. Sekolah bukan hanya lembaga transfer ilmu pengetahuan tetapi sekolah perlu menanamkan nilai karakter dan kepribadian pada siswa dan peserta didik sejak dini.
Peserta didik tidak hanya dituntut untuk belajar sungguh-sungguh tetapi mereka wajib dikenalkan dengan sikap, perilaku dan akhlak mulia. Misalnya saja, sikap jujur, sabar, disiplin, berani dan bertanggung jawab. Karakter ini jauh lebih penting bagi masa depan mereka dari pada ilmu yang mereka miliki.
Kesimpulan
Karakter bukanlah sesuatu yang mudah dicapai dengan rencana dan program tanpa aksi nyata dari semua pihak. Pendidikan karakter perlu digalakkan sejak dini agar mereka terbiasa dengan perilaku baik dan positif.
Tanpa pembiasaan yang baik, maka pendidikan akhlak akan menemui jalan buntu yang harganya sangat mahal. Apa harga mahalnya? Hilangnya karakter generasi muda Indonesia di masa yang akan datang.