Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali membuka webinar kerja bareng Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM). Dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Kamis (14/4/2022) pagi.
Acara yang mengambil tema ‘Tetap Bugar selama berpuasa dengan berolahraga’ ini tepat. Karena akan mengingatkan masyarakat betapa pentingnya olahraga demi kesehatan dan kebugaran fisik.
“Saya menyambut baik kegiatan OASE-KIM ini karena di tengah puasa, terkadang orang melupakan gerak fisik. Seolah-olah menguras energi dan tenaga serta menambah lapar dan dahaga,” katanya, melalui virtual dari Kantor Kemenpora, Senayan.
Pada acara tersebut, Menpora Amali juga menyampaikan, sekarang ada landasan yang jelas untuk membangun olahraga yakni, UU No 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan dan Perpres No 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) setiap kelompok masyarakat dapat berperan.
“Perlu wanita Indonesia ketahui bahwa sekarang ada DBON, yang visinya mewujudkan Indonesia bugar, berkarakter unggul, dan berprestasi dunia,” ucapnya.
“Saya ucapkan terima kasih kepada OASE-KIM atas kepeduliannya kepada masyarakat khususnya wanita Indonesia agar menjadi bugar. Dengan wanita bugar melahirkan generasi unggul, menjadi produktif, dan pembangunan bangsa dapat berjalan dengan baik,” tuturnya lagi.
Selain hal tersebut, Menpora Amali mengajak OASE-KIM dan wanita Indonesia. Untuk mencermati kondisi kebugaran secara umum di Indonesia saat ini, faktanya masih sangat memprihatinkan.
Secara data ternyata masyarakat yang bugar hanya 24% dengan partisipasi olahraga baru mencapai 34%. Belum ditambah menempati peringkat terbawah dunia malas berjalan, rata-rata 3.513 langkah per hari yang seharusnya 7.000 langkah.
Kondisi pandemi dua tahun terakhir menjadi gaya hidup dan belajar anak-anak berubah dengan 90% melalui gadget (digital/internet) yang mengurangi aktivitas gerak. Pelajar yang sangat aktif hanya 2,1% sedangkan pelajar bugar kategori baik sekali hanya 0,14%.
“Ada penelitian salah satu SMK di Jawa Tengah, tidak perlu saya sebutkan sekolahnya, dari 2.000 siswa-siswi kelas 12 (yang akan lulus) hanya ada 5 orang yang bugar. Coba bayangkan mereka akan mengisi dunia kerja dalam kondisi tidak bugar,” terang Menpora Amali.