Pramuka bisa berperan aktif ikut serta membuat tempat wisata di desa. Ini adalah peluang untuk membuat mata pencaharian baru bagi dirinya dan orang-orang di sekitarnya.
Tidak terlalu sulit untuk membuat tempat wisata desa. Coba mulai berdiskusi dengan pramuka yang untuk menggagas tempat wisata baru. Itu ada beberapa paduan industri kreatif yang bisa dikembangkan oleh pramuka dalam membuat tempat wisata.
Membuat tempat wisata di desa
Beberapa kiat ini mudah dan praktis untuk mulai membuat tempa wisata di desa. Gagasan atau ide tentang tempat wisata baru perlu direncanakan sendiri. Ajak satu atau dua orang untuk berpikir awal dan membangun misi awal. Di desa, Pramuka harus bisa bekerja sama dengan pemerintah desa, serta bermitra dengan masyarakat setempat. Meskipun tempat wisata itu ada di desa, pengelolaan layanan wisatanya tetap harus profesional.
Gambarkan ide-ide tempat wisata baru
Ide tentang tempat wisata baru di desa sebaiknya terkoneksi dengan potensi wisata lokal di desa. Kita bisa membuat tempat penginapan. Bukan ide baru, tapi prospeknya masih panjang.
Ide lainnya bisa membuat spot wisata kuliner. Misalnya membuat makanan enak di desa. Seperti warung makan dengan menu unggulan dengan spot selfie dan foto bersama.
Mungkin kamu punya gagasan lain, seperti membuat tempat belajar pertanian melibatkan instruktur dan kanal online di Youtube.
Ide-ide lainnya perlu dieksplorasi lebih jauh. Bukan banyaknya ide yang menentukan keberhasilannya. Ide yang diwujudkan, terus fokus sampai berhasil.
Diskusikan dengan satu ada dua orang
Belum waktunya Kamu melibatkan banyak orang. Ide jenius Pramuka harus tersusun dengan baik dan mudah dimengerti. Lalu ajak beberapa orang untuk mendukung ide-ide membuat tempat wisata di desa.
Ide baru biasanya mendapat penolakan karena terlihat belum berhasil. Ajak pramuka lain saja yang mudah terdorong membangun visi. Pramuka jangan malas. Kita terdidik dengan prinsip rajin terampil dan gembira.
Satu adat dua orang pramuka bersatu mewujudkan apa yang menjadi gagasan membangun desa dengan menyajikan tempat wisata.
Kalian bertiga harus selalu memperkuat niat baik sesuai trisatya “… ikut serta membangun masyarakat“. Tapi fokus dulu kepada masyarakat yang ‘mau bangun’.
Tentukan lokasi tempat wisata
Lokasi, lokasi, dan lokasi. Ini sangat menentukan keberhasilan usaha tempat wisata yang kamu kelola.
Lokasi menentukan perencanaan awal. Karena lokasi terkait bagaimana pengunjung tempat wisatamu datang. Juga, lokasi wisatamu menentukan kendaraan apa yang cocok untuk digunakan.
Kita bicarakan yang kecil-kecil dulu saja ya. Misalnya, kamu membuat warung makan dengan spot foto selfie. Kan harus ada tempat parkir. Jika tempat parkir hanya ada untuk motor, maka undang pengunjung pengendara motor.
Buat tempat wisatamu warna-warni agar asik menjadi menarik minat foto-foto. Gambar yang beredar di medsos pengunjung tempat wisata akan mengundang kunjungan yang lain.
Mencari mitra kerja sama bisnis
Mitra kerja sama penting sekali adanya. Belajarlah bekerja sama dengan orang lain. Sehebat apa pun, kita tidak akan bisa melakukan banyak hal sendirian. Sekali pun bisa, itu tidak akan optimal baik proses maupun hasilnya.
Mitra kerja sama itu bisa pemilik lahan untuk tempat wisata. Atau dia yang memiliki kemampuan tertentu yang menunjang layanan di tempat wisatamu.
Membuat tempat wisata di desa harus melibatkan peran orang desa setempat. Libatkan pak RT, RW, atau kepala wilayah di dusun setempat. Hal ini penting, karena kamu pramuka yang harus bekerja sama baik dengan pemerintah desa setempat.
Jangan tergoda dulu dengan mitra bisnis pemodal uang. Itu nanti tahap berikutnya jika tempat usaha wisatamu mulai berkembang.
Lakukan koordinasi dengan pemerintah desa
Sebelum memulai operasional, tapi perencanaan dan prasarana awal sudah siap, sebaiknya berkoordinasi dengan pemerintah desa.
Datang saja ke kantor desa bersama pak RT, RW, atau kepala wilayah (kawil). Usahakan kamu berseragam pramuka atau memakai atribut pramuka. Tujuannya, kamu harus promosikan bahwa tempat usaha wisata itu dibangun oleh anak pramuka.
Kamu perlu menceritakan ide awal dan kemungkinan akan didatangi orang luar. Jangan lupa, minta surat keterangan domisli untuk kegiatan usaha baru.
Membuat tempat usaha di desa tidak akan sulit jika kamu mau bekerja sama dengan pemerintah desa. Kecuali pemerintah desa di tempatmu memang bakatnya mempersulit orang lain. Tapi masa iya sih?!
Siapkan perangkat operasional layanan wisata
Siapkan satu, dua, atau tiga orang staf untuk menjalankan operasional tempat wisata. Ajak mereka merancang dan menjalankan layanan wisata di tempat kamu.
Saat mereka masuk perlu disambut dan diarahkan ke tempat yang tersedia.
Tempat makan harus ada toilet agar orang merasakan kenyamanan berlama-lama. Tempat makan juga harus tersedia spot foto-foto agar mereka mau berfoto dan mengunggah ke media sosial.
Pembayaran-pembayaran semestinya juga terlayani oleh kasir yang sopan dalam melayani dan membuat pengunjung terkesan.
Awal-awal, jangan dulu merekrut orang lain. Kamu dan teman-temanmu yang harus menjadi staf pelayan tempat wisata itu.
Buat brand tempat wisata kekinian
Kamu harus punya logo dan warna khas yang bisa membuat ciri-ciri yang kuat. Brand tidak hanya urusan logo sih. Ada hal lain-lain yang nantinya perlu dipelajari lebih lanjut.
Yang pasti, brand itu memperlihatkan keseriusan kamu dalam membuat tempat wisata di desa. Brand juga menunjukkan profesionalitas. Terus, brand itu akan kamu pakai di media sosial, seragam karyawan, pernak-pernik di tempat wisata.
Brand itu apa sih? Brand itu ciri khas tempat usaha wisatamu. Itu harus terjaga sebagai citra baik dan menjadi alat pemasaran untuk mendatangkan pengunjung sebagai konsumen.
Mulai memasarkan: promosi dan penjualan
Bermodal brand yang kalian miliki, mulailah berjualan. Jualannya harus punya konsep dan langkah-langkah yang jelas.
Konsepnya terapkan pemasaran atau marketing. Ga usah yang ribet-ribet dulu. Undang teman-temanmu makan bersama di desa, di tempat wisata yang kamu buat itu. Mulai saja buat poster layanan wisata yang ada. Sekadar makan dan selfie itu cukup. Dalam poster ada logo, produk yang ditawarkan, diskon, atau kesempatan terbatas.
Mulai saja posting di story medsos kamu. Ajak mereka membuat janji datang dan kamu siapkan layanan terbaik untuk membuat tamu itu bercerita di medsos. Saah satu contoh pemasarannya begitu. Tentu ada banyak cara yang lain lagi.
Pelajari secara singkat sederhana tentang product (produk), price (harga), place (tempat), promotion (promosi), people (SDM), process (proses), packaging (Kemasan). Pelajari lalu terapkan.
Pramuka itu learning by doing. Pelajari sambil melakukan. Cari guru marketing yang bisa membuat tempat wisatamu mengundang pengunjung.
Kelola tempat wisata secara profesional
Meskipun di desa tempat usaha wisata harus tetap terkelola secara profesional. Membangun tempat wisata di desa juga harus menunjukkan profesionalitas pengelolaan.
Pengelola harus mau tersenyum ramah menyambut dengan sopan setiap pengunjung yang datang. Berikan pelayanan yang membuat tamu-tamu merasakan kenyamanan. Komunikasikan harga dengan jujur dan buat konsumen tidak merasa tertipu.
Orang desa juga bisa profesional. Terus membangun tempat wisata di desa bisa menjadi usaha berkelanjutan.
Pramuka pemilik tempat wisata profesisonal
Kenapa tidak?! Pramuka harus bisa jadi pelopor dalam pembangunan di desa. Salah satunya dengan membuat tempat wisata di desa. Tempat wisata harus menyediakan lokasi yang bisa terasa dengan suasan baru. Ada hiburan dan wajib ada tempat foto-foto. Tapi jangan biarkan pengunjung di temaptmu bebas berbuat mesum.
Jika desa kamu sudah berkomitmen menjadi desa wisata, itu peluang baik. Kalau belum, coba kamu yang memulai berbagi gagasan dengan kepala desa. Saya telah mengurai cara mengembangkan desa wisata yang berkelanjutan. Silakan dibaca sebagai masukan.